JAKARTA, KOMPAS.com – Naik bus keluar kota memang masih menjadi pilihan sebagian orang. Harganya yang ekonomis serta fasilitasnya yang cukup nyaman membuat orang tetap memilih naik bus untuk bepergian.
Saat naik bus, biasanya sebelum berangkat atau mampir ke terminal, kerap ada pengamen dan pedagang asongan yang masuk ke kabin bus.
Lalu sebenarnya bagaimana tanggapan pengusaha bus saat bus miliknya dinaiki pedagang atau pengamen?
Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengatakan, sebenarnya dari Perusahaan Otobus (PO) tidak mengijinkan pengamen dan pedagang asongan masuk ke dalam bus, tapi lihat lagi kondisinya.
“Tidak diizinkan, tapi ya balik lagi, soal keselamatan kendaaan dan kru di jalan. Dulu kalau enggak berhenti kadang dilempar kacanya, salah satu tempatnya di Pintu Tol Cikampek,” ucap Anthony kepada Kompas.com, Rabu (9/6/2021).
Anthony menjelaskan, pengamen dan pedagang asongan lebih sering naik ke bus ekonomi. Hal ini dikarenakan bus yang masih mengambil penumpang di jalan.
“Sedangkan kalau yang eksekutif, apalagi sekarang sudah full tol, sudah tidak ada lagi asongan,” kata Anthony.
Selain itu, beberapa PO bus juga menuliskan larangan pedagang atau pengamen untuk masuk bus di pintu penumpang.
Tetapi sebenarnya, selama pengamen atau pedagang tersebut sopan, bisa saja diizinkan masuk oleh kru dan pengemudi.
“Namanya di jalan mas, asal tidak memaksa ya tidak apa-apa. Tapi kalau memaksa, kita laporkan ke petugas. Kemenhub juga sudah serius memperbaiki layanan di terminal, terutama tipe A,” ucapnya.
Hariyadi, pengemudi bus AKAP PO Raya sebelumnya mengatakan bila pengamen atau pedagang asongan boleh masuk kabin bus selama prilakunya sopan. Sopan di sini maksudnya meminta izin kepada kru atau pengemudi dan tidak memaksa.
“Sopan ini maksudnya dagangannya laku atau enggak ketika ditawarkan ke penumpang, dia enggak marah. Untuk pengamen juga, mau ada yang kasih uang atau enggak, dia enggak marah,” ucap Hariyadi kepada Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/09/124200815/tanggapan-po-bus-soal-pengamen-dan-pedagang-asongan-masuk-ke-kabin