JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem pembatasan kendaraan dengan skema ganjil genap rencananya bakal diterapkan lagi untuk mengatasi kemacetan Ibu Kota di kala pandemi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya berencana menerapkan kebijakan ganjil genap secara bertahap.
Syafrin mengatakan, rencana ini bakal dikaji terlebih dahulu pasalnya pemerintah tengah berupaya mengendalikan pandemi Covid-19.
"Kita melihat dulu bagaimana tren kasus positif di Jakarta dan Bodetabek,” ujar Syafrin, dalam webinar yang diselenggarakan Dewan Transportasi Kota Jakarta (2/6/2021).
“Jika kita masuk pada usulan pelonggaran ganjil genap, maka yang diambil tidak total di 25 ruas jalan, tetapi secara bertahap," kata dia.
Syafrin mengungkapkan, Dinas Perhubungan DKI telah memiliki data-data terkait dengan tujuan atau kawasan yang ramai dikunjungi masyarakat pada masa pandemi ini.
"Kita identifikasi ruas jalan mana saja yang memang benar-benar menjadi destinasi atau tujuan pelaku perjalanan secara umum di sana kita lakukan pembatasan," ucap Syafrin.
Namun menurutnya, sebelum menerapkan kembali kebijakan ganjil genap, masih perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap lokasi yang menjadi titik kemacetan.
"Di sana kami akan melakukan penguatan untuk layanan angkutan umum. Jadi apakah di sana layanan Transjakarta, KRL, LRT, MRT dan angkutan umum reguler lainnya tentu kita koordinasikan untuk diperkuat," kata Syafrin.
Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak menyimpulkan bahwa penyebab kemacetan yang terjadi di Ibu Kota lantaran ditundanya pemberlakuan ganjil-genap.
Menurutnya, penundaan kebijakan ganjil-genap merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona.
"Jangan dilihat dari sisi sektor transportasi, tapi juga dilihat dari sisi upaya pemerintah yang demikian masif melakukan penanganan pencegahan penyebaran Covid-19," ujar Syafrin.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/03/174100815/bakal-berlaku-lagi-dishub-kaji-penerapan-ganjil-genap-bertahap