Rekaman tersebut diunggah oleh akun instagram @jakarta.terkini, Selasa (1/6/2021). Dalam video itu terlihat penumpang yang panik keluar dari bus lantaran mendengar suara sirene yang menandakan kereta akan melintas.
Hingga saat ini belum ada keterangan lanjutan atas insiden tersebut.
Terkait kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, satu hal yang salah untuk dilakukan adalah berhenti atau merayap ketika macet di persimpangan rel.
Menurut Sony, ada mitos yang mengatakan kalau di rel kereta api terdapat medan magnet yang dapat membuat mesin kendaraan mati. Namun, fokus utama adalah bagaimana pengemudi mengantisipasi jika mengalami kejadian tersebut.
Sony melanjutkan, ada waktu 10 sampai 20 detik untuk melakukan evakuasi penumpang keluar kabin setelah itu bunyikan klakson untuk memancing arus listrik yang terganggu sambil menghidupkan mesin.
“Namun, apabila hal itu tidak berhasil dilakukan dan mesin tidak bisa hidup juga, maka pengemudi sebaiknya segera tinggalkan kendaraan tersebut,” kata dia.
Sementara itu, soal mitos yang beredar, bahwa mesin kendaraan khususnya mobil bisa mendadak mati karena adanya medan magnet di pelintasan kereta, Menurut Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, itu tidak benar.
“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi itu tidak akan menganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa menyala dan sulit distarter. Kebanyakan justru hal iu terjadi karena kepanikan dari si pengemudi,” ujar Anjar.
Anjar menjelaskan, kemungkinan mesin tidak bisa distarter lagi memang bisa saja terjadi. Tetapi itu hanya untuk mobil yang kondisinya tidak sehat.
“Kalau aki mobil yang kondisinya memang sudah tidak baik, untuk distarter di rumah saja susah, apalagi di atas pelintasan kereta,” kata Anjar.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/02/112200715/pengemudi-wajib-tahu-saat-mesin-mobil-mati-di-pelintasan-kereta-api