JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus truk yang mengalami rem blong di Indonesia bisa dibilang sering terjadi. Hampir 90 persen kejadian rem blong terjadi di jalan menurun dan salah satu penyebabnya adalah salah pengoperasian kendaraan yang dilakukan pengemudi.
Menanggapi kejadian rem truk blong yang sering terjadi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bintek) Tata Cara Pengereman Pengemudi Angkutan Barang di Lido, Sabtu dan Minggu (29 dan 30 Mei 2021).
Bintek ini juga diisi dengan materi serta praktek lapangan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Polri, serta tim dari Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC).
Ahmad Wildan, Senior Investigator KNKT serta narasumber dalam Bintek mengatakan, pada hari pertama, pemberian teori yang dilakukan di kelas. Kemudian di hari kedua baru praktek di lapangan dengan truk 3 sumbu (tronton) di jalan menurun serta ada juga lewat simulator mengemudi.
“Pelatihan saya fokuskan pada pre inspeksi sebelum berangkat serta tata cara pengereman pada jalan menurun. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya rem blong,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).
Pengemudi truk juga diajarkan bagaimana menghadapi situasi bahaya atau emergency ketika praktek di lapangan. Untuk tempat praktek langsung, pengemudi mengemudikan truk di jalanan menurun sepanjang kurang lebih 400 meter dengan gradien 8 -9 persen.
“Sehingga, pengemudi langsung bisa mempraktikkan teknik pengereman yang benar di jalan turunan, tidak sekadar teori di kelas,” kata Wildan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/29/150100515/bptj-bersama-knkt-adakan-pelatihan-pengemudi-angkutan-barang