Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Malah Jadi Korban Tabrak Belakang karena Salah Menyalip

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyalip atau mendahului kendaraan jadi aktivitas lazim ketika berkendara di jalan raya. Walaupun terkesan sepele, menyalip nyatanya butuh perhitungan dan etika yang baik.

Pasalnya, banyak contoh menyalip yang berisiko dan berujung celaka. Seperti yang terekam dalam Instagram @dashcam_owners_indonesia pada Senin (24/5/2021).

Terlihat seorang pengendara motor tampak santai sekali ketika menyalip. Alih-alih segera menjauh dari kendaraan yang disalip, motor malah berjalan lambat di depan mobil.

Bersyukur, mobil sigap berhenti, sehingga tidak menabrak atau menambah derita korban kecelakaan.

Menanggapi kejadian ini, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, pengendara butuh etika dan memastikan beberapa hal saat menyalip.

Pertama, pastikan saat menyalip ada kepentingan mendesak sehinga harus mendahului kendaraan di depan.

Pasalya, menyalip bukan aktivitas sembarangan, apabila ada urusan yang begitu penting, sebaiknya urungkan niat mendahului.

Kedua, lakukan dengan melihat sisi keamanannya. Kalau tidak memungkinkan jangan paksakan mendahului.

Misalnya ketika berada di tikungan atau jalur dua arah yang tidak terlalu lebar. Jika tidak ada ruang yang aman dan visibilitas luas ketika menyalip, lebih baik urungkan niat menyalip.

“Saat menyalip pastikan kendaraan memiliki kecepatan yang lebih dari kendaraan yang akan disusul. Setelah mendahului menyesuaikan dengan kecepatan lalu lintas,” ujar Sony, kepada Kompas.com (24/5/2021).

Selanjutnya, pastikan juga kondisi lalu lintas memperbolehkan proses mendahului. Hal ini bisa terlihat dari adanya rambu. Misal marka putus-putus dan tidak di tikungan.

“Terakhir tidak mengganggu arus lalu lintas. Jangan ketika sudah menyusul setelahnya mengurangi kecepatan, artinya potensi tabrak belakang bisa terjadi,” ucap Sony.

“Pada kasus video tersebut, pengendara tidak melakukan poin-poin di atas, sehingga berpotensi kecelakaan bahkan konflik,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/25/072200715/jangan-malah-jadi-korban-tabrak-belakang-karena-salah-menyalip

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke