Mengenal Jenis dan Fungsi Sekring pada Sepeda Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh sepeda motor dilengkapi dengan sistem kelistrikan. Sistem kelistrikan selalu memiliki potensi untuk terjadi korsleting atau hubungan pendek arus listrik. 

Tentu saja kejadian korsleting dapat membahayakan pengendara. Pada kasus tertentu, korsleting dapat menimbulkan kebakaran.

Maka dari itu, sistem kelistrikan pada sepeda motor wajib dilengkapi dengan pengaman. Pengaman ini yang dinamakan sekring. Meski ukurannya kecil, perannya sangat penting.

"Sekring berfungsi untuk memutus arus jika terjadi korsleting di rangkaian kelistrikan tersebut," ungkap Ribut Wahyudi selaku Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Di dunia otomotif sepeda motor, dikenal dua jenis sekring, yaitu sekring tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade).

Sekring tabung memiliki bentuk tabung transparan. Sekring jenis ini jamak ditemukan di berbagai sepeda motor keluaran tahun lama.

Sementara sekring tancap lebih umum ditemukan di berbagai sepeda motor baru. Sesuai dengan namanya, sekring tancap dipasang dengan cara ditancapkan.

Khusus pada jenis sekring tancap, terdapat varian warna guna menunjukkan besaran kemampuan untuk dilalui arus listrik, dilambangkan dengan satuan Ampere (A).

Kode warna di sekring tancap berlaku universal. Berikut ragam warna beserta spesifikasi sekring tancap pada sepeda motor.

Untuk perawatan, sekring dan kotak sekring bukanlah piranti yang mudah rewel. Namun seiring bertambahnya usia kendaraan, kotak sekring bisa mengalami kerusakan karena kabel-kabel yang makin kaku dan soket-soket yang berkarat karena teroksidasi.

Maka dari itu, pembersihan kotak sekring perlu dilakukan. Caranya menggunakan penetran dan menyikat sekring beserta kotaknya satu per satu dengan kuas. Setelah itu keringkan dengan lap.

Jika sekring sudah terlihat gosong, segera ganti dengan yang baru. Ini dilakukan agar sistem kelistrikan sepeda motor tetap aman terjaga.