JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Thailand melalui Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow mengungkapkan, telah menyelesaikan peta jalan kendaraan listrik guna menyongsong era kendaraan rendah emisi.
Dilansir Paultan, Rabu (19/5/2021), hal tersebut disampaikannya belum lama ini usai melakukan pertemuan dengan komite kebijakan kendaraan listrik nasional.
Adapun peta jalannya terbagi dalam tiga tahap yang mulai berlaku 2022 sampai 2030 mendatang. Secara umum, Thailand bertekad untuk meningkatkan konten lokal dan produksi kendaraan sejenis.
Lebih rinci, pada tahap pertama yaitu pada 2022, pemerintah akan lebih dahulu mempromosikan penggunaan sepeda motor listrik serta siapkan pembangunan infrastruktur.
Tahap kedua mulai 2023 sampai 2025, di mana pemerintah mendorong industri otomotif supaya memperbanyak produksi mobil dan kendaraan komersial jenis pikap bertenaga listrik hingga mencapai 225.000 unit.
Sedangkan khusus motor, dalam kurun waktu sama diupayakan bisa mencapai tingkat produksi sebanyak 360.000 unit di samping truk atau bus 18.000 unit.
Tahap ketiga yang akan berlangsung pada 2026-2030, Pemerintah Thailand berharap industri otomotif bisa memproduksi sebanyak 725.000 mobil dan pikap listrik, serta 675.000 sepeda motor listrik.
Setelahnya, Thailand bertekat akan menjual kendaraan tanpa emisi di dalam negeri mulai 2035 secara keseluruhan dan menjadi pusat produksi di area Asia Tenggara.
Otomatis, penjualan mobil bensin dan diesel bakal disetop. Pada periode ini pula, pemerintah Thailand menargetkan sekitar 50 persen kendaraan listrik sudah dibuat secara lokal.
Demi mempercepat akselerasi kendaraan listrik, pemerintah Thailand telah memberikan insentif untuk pertumbuhan produksi kendaraan ramah lingkungan selama satu tahun terakhir.
Termasuk membangun area parkir khusus untuk kendaraan listrik dan menyediakan stasiun pengisian baterai.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/20/080200115/thailand-selesaikan-peta-jalan-kendaraan-listrik-kejar-konten-lokal