JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar SUV besar disebut-sebut semakin mengecil dan tergantikan dengan segmen crossover. Hal ini jadi salah satu alasan mengapa Mitsubishi menghentikan produksi Pajero secara global mulai Maret lalu.
Dilansir dari Paultan, untuk memperingati edisi terakhir Pajero, Mitsubishi Australia merilis Pajero Final Edition yang hanya tersedia 800 unit.
Sebagai varian spesial, dibandingkan dengan tipe standar, Pajero edisi ini dibedakan dengan sejumlah aksesori di eksterior dan interior.
Seperti deflektor kap berwarna, alas karpet, liner kargo belakang, hingga sepatbor belakang. Selain itu, Pajero tetap ditawarkan dalam varian GLX, GLS, dan Exceed.
Bicara soal harga, untuk varian GLX yang dilengkapi dengan kapasitas tujuh penumpang, limited-slip differential, Apple CarPlay, dan layar sentuh 7 inci yang kompatibel dengan Android dibanderol 54.990 dolar Australia atau setara Rp 602 jutaan.
Sementara untuk varian GLS yang ditambah pelek 18 inci, sensor mundur, jok elektrik dengan penghangat, lampu dan wiper otomatis, serta audio Rockford Fosgate dihargai 60.490 dolar Australia atau setara Rp 663 jutaan.
Adapun varian Exceed yang dilengkapi aksesoris krom di eksterior, jok kulit, sunroof, pedal alumunium dijual 63.490 dolar Australia atau setara Rp 695 jutaan.
Pajero juga masih mengusung mesin turbo diesel 4-silinder 3.200 cc yang bertenaga 189 tk dan torsi 441 Nm.
Tenaga itu disalurkan ke sistem penggeram semua roda Super Select II, melalui transmisi otomatis INVECS-II 5-percepatan.
Untuk diketahui, Pajero bisa dibilang merupakan legenda SUV di dunia. Sebelum resmi berhenti produksi, Pajero muncul pertama kali pada tahun 1982 dan telah melahirkan empat generasi sampai saat ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/18/080200415/mitsubishi-luncurkan-pajero-final-edition-dijual-mulai-rp-600-jutaan