JAKARTA, KOMPAS.com - Plastik merupakan salah satu material yang lama terurai. Untuk itu, Michelin berencana untuk mendaur ulang sampah botol plastik menjadi ban.
Dikutip dari Greatbiker.com, Sabtu (8/5/2021), pabrikan ban asal Prancis tersebut akan melakukan perubahan secara masif pada strategi dan produksi.
Salah satunya adalah menuju keberlanjutan jangka panjang dengan menggunakan material daur ulang sebagai komponen untuk memproduksi ban kendaraan.
Proyek pengembangan panjang akan direncanakan hingga 2050 untuk pengembangan mencapai produk yang 100 persen ramah lingkungan.
Belum lama ini, Michelin sudah mengumumkan kolaborasinya dengan perusahaan biokimia Carbios. Dengan menggunakan Enzymatic Recycling Technology, sampah plastik, seperti bekas minuman, jadi bisa didaur ulang.
Dengan teknologi tersebut, serat berkualitas tinggi dapat ditemukan dan bisa digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan ketahanan produk. Serat ini bisa menggantikan serat sintetis yang selama ini digunakan sebagai bahan utama.
"Kami sangat bangga menjadi pabrikan yang pertama yang membuat dan mengetes penguatan teknis serat untuk penggunaan di karet. Dengan partner kami, Carbios, penguatan berteknologi tinggi ini telah mendemonstrasikan kemampuan untuk mengantarkan performa yang sama yang sering kami lihat di industri lain," ujar Nicolas Seeboth, Direktur Penelitian Michelin.
Hasil dari proyek tersebut diyakini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Tapi, pengembangan baru ini diyakini bisa menjadi perubahan besar di industri karet di masa depan.
Belum lama ini, Michelin juga sudah mulai mengurangi penggunaan plastik dengan meninggalkan pembungkus ban motor.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/08/110200815/michelin-bikin-ban-dari-sampah-botol-plastik