JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan kendaraan bermotor roda dua di dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan positif hingga tiga bulan pertama tahun ini usai terdampak pandemi virus corona alias Covid-19.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, di sepanjang akhir kuartal I/2021 atau Maret 2021, penjualan motor mampu naik 38 persen dari bulan sebelumnya atau 521.424 unit.
Sementara sejak Januari 2021, angka serapan pasar terhadap barang tersier ini berada di level yang lebij baik dibandingkan semester II/2020, yaitu dengan rata-rata penjualan 380.000 unit dari 296.000 unit.
Hanya saja pasar roda dua domestik saat ini masih belum pulih dari gejolak pandemi. Sebab, masih terdapat selisih penjualan sampai 7 persen pada Maret 2021 dari tahun lalu (year-on-year).
Berbeda dengan pasar dalam negeri, pada periode sama ekspor sepeda motor justru mengalami perlambatan sampai ke level 13 persen (month-to-month).
Namun bila melihat data tahun lalu ekspor motor pada Maret 2021 masih positif dengan selisih 10.019 unit. Secara rinci, perubahan volumenya dari 59.224 unit jadi 69.243 unit.
Adapun model motor yang digemari warga Indonesia selama tiga bulan belakangan masih tetap skuter matik alias skutik. Kontribusinya sebesar 86,8 persen terhadap total penjualan motor Januari-Maret 2021.
Kemudian diikuti oleh underbone atau motor bebek dengan kontribusi 7 persen alias 71.479 unit. Terakhir, ada motor sport yang penjualannya di angka 63.953 unit alias 6,2 persen.
Hal serupa tak jauh berbeda dengan jumlah permintaan pasar di luar negeri untuk motor buatan Indonesia. Tetapi kontribusi skutik tidaklah terlalu besar, yakni hanya 68,1 persen (86.614 unit).
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/27/142100815/penjualan-sepeda-motor-di-indonesia-melonjak-signifikan-di-maret-2021