Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sekarang Ujian Praktik SIM Lebih Canggih dan Transparan

JAKARTA, KOMPAS.com – Polri terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tak terkecuali di bidang lalu lintas. Setelah meluncurkan aplikasi perpanjangan SIM Adan C secara online, untuk ujian praktik pun diperbaharui.

Kini, ujian praktik SIM A dan C lebih canggih dan tentunya transparan karena menggunakan metode E-Drives (Electronic Driving Test System).

“Program ini berbarengan dengan diluncurkannya aplikasi SIM Nasional Presisi (Sinar), jadi tidak ada lagi pengawas di tempat ujian praktik karena semuanya sudah elektronik,” ujar Kasi SIM Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Agung Permana kepada KOMPAS.com, Rabu (14/4/2021).

Agung menjelaskan, secara umum, metode E-Drives tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan sebelumnya. Hanya saja kini segala parameter pengetesan sudah bisa terpantau secara elektonik.

E-Drives merupakan sebuah sistem yang mengandalkan sensor, dan secara otomatis akan memberikan penilaian kepada masyarakat saat ujian praktik.

Teknologi terbaru ini telah diterapkan bagi para pemohon yang akan membuat SIM A ataupun SIM C baru. Melalui metode ini, penilaian yang diberikan kepada para pemohon jadi lebih transparan dan terukur.

"Jadi masing-masing tantangan uji praktik diawasi oleh sensor dan sensor itu yang akan melaporkan kepada petugas di ruang monitor," ucap dia.

Agung mencontohkan, apabila pemohon tersebut mengalami gagal di satu rintangan, maka dinyatakan tidak lolos, dan harus mengulang lagi dalam waktu 14 hari kerja.

"Kalau ketika mundur dia gagal, berarti penilaiannya berkurang, dan selama 14 hari ke depan itu diperbolehkan mengulang lagi dan hanya di kesalahannya saja yang harus diulang, tanpa harus dari awal," ujar Agung.

Berikut ini teknologi yang digunakan pada E-Drives:

1. RFID (radio frequency identification) yang diletakkan pada kendaraan roda dua adalah sistem identifikasi nirkabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan. Ketika peserta melewati RFID radar, maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik SIM di ruang monitoring.

2. Passive Infrared, cahaya inframerah pada garis awal di garis akhir gunanya untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada tiap tahapan.

3. Vibration Sensor, merupakan sensor yang dapat mengetahui suatu getaran pada suatu benda. Sensor ini diletakkan dalam patok yang terpasang di samping lintasan.

4. Ultrasonik adalah pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 Kilo Hertz. Sensor ini diletakkan pada tahapan tanjakan dan turunan uji praktik SIM A. Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan, sensor ultrasonik ini akan mengetahui posisi terakhir mobil.

Jika terjadi reaksi mundur atau maju sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan, sensor ultrasonik akan mengirimkan sinyal ke komputer server di ruang monitoring.

Dari dalam ruang monitoring penguji dapat melakukan pemantauan dari layar CCTV dan memberikan peringatan, aba-aba, atau perintah dengan pengeras suara.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/16/110200715/sekarang-ujian-praktik-sim-lebih-canggih-dan-transparan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke