Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PO Safari Dharma Raya, Empat Gajah Pengangkut Hasil Bumi

JAKARTA, KOMPAS.com – Membahas PO bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), salah satu PO bus yang terkenal adalah PO Safari Dharma Raya. Bus AKAP ini memiliki layanan bus AKAP seputar Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Melansir dari website resmi Safari Dharma Raya diprakarsai oleh Oei Bie Lay (OBL). Awal mulanya, tahun 1951 OBL melihat kendala penduduk Temanggung dalam mengangkut hasil bumi.

Bermodalkan dua kendaraan mini bus hasil rakitan dan atau modifikasi dari mobil sedannya, OBL memulai bisnis ekspedisinya dalam label Perusahaan Truk Hien.

Seiring berjalannya waktu, tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat membuat OBL memperluas layanan perusahaan.

Dengan lima bus yang tersedia, OBL membuka layananan bus antar kota dengan rute Temanggung – Magelang – Candiroto dan Temanggung – Wonosobo – Purwokerto di bawah nama perusahaan perseorangan Safari Dharma Raya.

Barulah pada tahun 1971, Safari Dharma Raya memperluas layanan dengan menambah layanan bus malam AKAP.

Empat tahun berselang, Safari Dharma Raya membuat trayek Temanggung – Surabaya – Malang dan Yogyakarta – Jakarta.

Pada tahun 1981, Safari Dharma Raya terdaftar secara resmi sebagai Perseroan Terbatas dalam naungan PT. Safari Dharma Sakti sebagai penyedia layanan transportasi dan pengiriman paket cepat AKAP.

Nama Safari Dharma Raya ini memiliki filosofi, Safari berarti perjalanan, Dharma maksudnya berkat dan Raya artinya jalan raya.

Harapannya, PO Safari Dharma Raya mampu melayani perjalanan dengan penuh berkat dan keselamatan bagi penumpang maupun pengendara di jalan raya.

Keunikan dari bus PO Safari Dharma Raya adalah adanya inisial OBL di setiap armadanya dan ada gambar empat ekor gajah. Gajah melambangkan kekuatan, kebaikan, dan kebijaksanaan.

Gajah pun dikenal sebagai binatang yang setia, dalam hal ini diartikan Safari Dharma Raya selalu setia untuk terus meberikan pelayanan terbaik bagi penumpang.

Empat ekor gajah melambangkan solidaritas dan kekompakan empat putra putri pendiri Safari Dharma Raya yang menjadi harapan mendasar dalam setiap langkah positif dan kemajuan bersama.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, selain memiliki banyak filosofi, PO Safari Dharma Raya juga terkenal akan armadanya yang langka dan unik, baik bodinya maupun sasis yang digunakan.

“Sasisnya aneh-aneh misalnya seperti Mercedes Benz OH 1829/2629 V engine, ada Hino, Kinglong, ada juga yang CBU, bahkan pernah pakai Scania dan MAN,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Selain itu, Dimas mengatakan kalau Safari Dharma Raya bisa dibilang pelanggan setia Mercedes Benz. Misalnya memiliki seri-seri sasis seperti OH 1526, OH 1626, OH 1830, dan OH 1836. Oleh karena itu PO ini kerap jadi bahan percobaan Mercedes Benz.

“Dulu identik sama Mercedes Benz VIN 01. Bahkan sekitar tahun 2010 awal, bus dengan sasis OH 1526 untuk pameran, dipakai semua sama Safari Dharma Raya,” kata Dimas.

Kemudian untuk bodinya, PO Safari Dharma Raya biasanya mengandalkan bodi buatan karoseri Adiputro dan Morodadi Prima. Bodi unik yang hanya dimiliki PO Safari Dharma Raya dari Adiputro yakni model Tourismo dan Aeroqueen.

Untuk bodi-bodi buatan Morodadi Prima, PO safari Dharma Raya menjadi satu-satunya yang memiliki bodi double decker dari karoseri asal Malang ini. Model busnya Patriot yang dipasangkan ke sasis Mercedes Benz OH 2542.

“Hal unik lainnya, Safari Dharma Raya punya dua divisi, Temanggung dan Jakarta. Bedanya, divisi Temanggung ciri khas bodinya warna dasar putih dan nomor lambungnya GT (Gajah Temanggung),” ucapnya.

Sedangkan untuk divisi Jakarta, bodi dan livery catnya lebih beragam. Kemudian memiliki nomor lambung dengan kode GB (Gajah keBayoran).

https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/30/170753315/po-safari-dharma-raya-empat-gajah-pengangkut-hasil-bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke