JAKARTA, KOMPAS.com – Komponen yang menunjang kenyamanan kendaraan ternyata tidak hanya soal suspensi maupun peredam. Melainkan, ada satu komponen di ruang mesin yang perannya sangat besar dalam menunjang kenyamanan, yakni engine mounting.
Fungsi dari engine mounting adalah untuk meredam getaran mesin agar tidak terasa sampai ke kabin. Kemudian ada juga fungsi dari engine mounting yakni sebagai dudukan mesin ke bodi atau sasis. Sehingga menjaga mesin tetap di posisinya.
Seiring berjalannya waktu, engine mounting juga perlu diganti dengan yang baru. Memang bisa dibilang engine mounting termasuk slow moving parts, memiliki usia pakai yang lama. Tidak seperti oli yang perlu diganti rutin.
Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, efek jika tidak segera mengganti engine mounting yang aus adalah getaran berlebih.
"Ada getaran berlebih di mesin atau bunyi yang tidak normal. Pada kasus yang ekstrem, saat tidak mengganti engine mounting menyebabkan mesin akan jatuh dari dudukannya," ucap Supriyadi kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).
Efek ini terasa karena tugas engine mounting selain menunjang kenyamanan, ada faktor juga sebagai penyangga mesin. Untuk mesin jatuh dari dudukannya, bisa merusak komponen lain.
"Mesin bukan jatuh ke tanah, tapi jatuh dari posisinya. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan seperti pipa yang rusak atau patah karena tertarik atau tergencet," kata Supriyadi.
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, usia pakai dari engine mounting bisa sampai 100.000 km. Jika sudah aus dan tidak diganti, tentu kenyamanan penumpang yang jadi korbannya.
“Kalau sudah aus engine mounting-nya, timbul getaran yang besar di dalam kabin. Getaran ini membuat tidak nyaman bagi pengemudi dan penumpang,” kata Didi kepada Kompas.com.
Getaran dari mesin ini bisa terasa sampai ke setir bahkan kursi. Tentu saja hal ini membuat perjalanan jadi tidak nyaman dan memang sebaiknya segera diganti jika sudah aus agar kembali nyaman saat dikemudikan.
“Engine mounting itu biasanya ada tiga atau empat untuk penggerak roda depan, sedangkan kalau penggerak belakang ada dua. Penggerak depan lebih banyak karena termasuk transaxle,” kata Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/26/150100315/ini-efek-tidak-ganti-engine-mounting-yang-aus