JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, ramai digelar razia knalpot bising di beberapa daerah. Tentunya, kegiatan ini banyak menimbulkan pro dan kontra.
Tak sedikit yang mendukung razia knalpot bising, karena polusi suara yang dihasilkan sudar meresahkan masyarakat. Tapi, banyak juga yang merasa tidak terima ditilang dan motornya ditahan.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak manajemen knalpot racing R9, mengatakan produk R9 sebenarnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Ada produk untuk harian dan juga untuk balap.
"Sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya, produk kami Misano dan Maxi itu halus sekali suaranya, apalagi ditambah dB killer," ujar salah satu manajemen R9 yang enggan disebut namanya, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Sumber lain dari produsen knalpot lokal lainnya yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan hal yang senada. Dia sudah membedakan antara produknya yang untuk balap dan untuk harian.
"Produk kami yang untuk harian juga tidak bising, desainnya pun dibuat seperti knalpot standar. Kami menyebut modelnya sebagai standar harian," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya tetap mengikuti aturan dari pemerintah. Tapi, dia juga berharap dari Dinas Perhubungan atau polisi, mau memberikan edukasi dan penjelasan mengenai aturan kepada para produsen lokal dan konsumen.
"Sehingga, produsen lokal atau IKM yang termasuk home industry ini bisa meningkat dan tidak dimatikan usahanya," katanya.
Kualitas knalpot lokal pun tidak kalah dengan merek-merek knalpot asal luar. Beberapa merek knalpot lokal bahkan dipercaya oleh tim balap asal luar di Moto3 dan Moto2.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/20/092200915/suara-produsen-lokal-soal-razia-knalpot-bising-yang-sedang-marak-