SOLO,KOMPAS.com - Van Belt atau V-belt merupakan salah satu komponen penting pada motor matik. Jika terjadi kerusakan, kemungkinan besar motor tidak bisa jalan walaupun mesin dalam keadaan menyala.
Fungsi dari V-belt sendiri adalah pengganti rantai, komponen ini berperan meneruskan putaran mesin ke roda belakang sehingga motor dapat berjalan.
Ada beberpa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada V-belt. Bisa karena faktor umur V-belt yang sudah aus dan tidak lentur lagi, bisa juga karena penggunaan mesin yang berlebihan.
Yogi Pratomo, selaku mekanik dari bengekel AHASS Central Sakti Solo mengatakan, prosedur penggantian V-belt sudah ada dalam buku panduan pemilik kendaraan bermotor.
"Di Honda, kami menyarankan untuk penggantian v-belt set maksimal di kilometer 24.000 dan kelipatannya," kata Yogi, saat ditemu redaksi Kompas.com beberapa hari yang lalu.
Yogi juga menjelaskan, sebenarnya ada tanda-tanda V-belt harus diganti. Pertama, Tarikan motor terasa kurang atau ngempos.
Hal ini disebabkan karena kerja dari V-belt tidak maksimal, sehingga tenaga dari mesin tidak optimal disalurkan ke roda belakang.
Kedua, pada saat melakukan akselerasi akan terasa getaran yang mengindikasikan V-belt kehilangan daya cengkram. Hal in akan terasa seperti rantai lepas pada sepeda. Jika sudah terasa seperti ini, V-belt harus segera diganti.
Ketiga, jika dilihat secara langsung pada bagian dalam, V-belt yang sudah harus diganti biasanya sudah mulai retak. Jika hal ini dibiarkan, akan ada kemungkinan V-belt putus di tengah jalan dan motor tidak bisa berjalan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/18/130103015/kenali-tanda-v-belt-pada-motor-matik-harus-diganti