Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Kesalahan Pengemudi Mobil Transmisi Matik

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik dianggap lebih praktis ketimbang manual. Meski lebih praktis mengendalikan mobil matik tetap tak bisa sembarangan.

Bicara soal mobil matik, rupanya masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan para pengemudi sehingga berefek negatif bagi mobil atau keselamatan berkendara.

Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, mengatakan setidaknya ada enam kesalahan yang sering ditemui pengendara mobil matik.

Kesalahan pertama ialah posisi transmisi tetap di D saat menunggu lampu merah. Dikhawatirkan ketika pengemudi lelah, injakan rem berkurang, mobil bisa jalan.

“Berpotensi menabrak mobil di depannya,” ujar Anjar kepada Kompas.com, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Kesalahan kedua yaitu menggunakan dua kaki yang ditempatkan pada pedal rem dan gas.

“Ini berbahaya, sebab kontrol kendaraan menjadi sulit dan membuat kanvas rem cepat habis. Jadi harus membiasakan menggunakan satu kaki,” ucap Anjar.

Ketiga, ketika berkendara di kondisi jalan menurun, posisi transmisi selalu di D atau selalu di L.

Rekomendasinya, biasakan mengombinasi antara posisi transmisi D dan L. Kalau selalu pakai L, kopling transmisi jadi panas.

Sedangkan jika selalu di posisi D, khususnya saat turunan curam akan mengurangi engine break, sehingga mobil lebih meluncur cepat dan pengereman hanya mengandalkan rem saja.

Keempat, kurang memperhatikan posisi pesneling saat parkir atau keluar parkir, dan menekan gas secara agresif.

“Mereka pikir mobil maju, padahal posisi gigi mundur, karena agresif injek gasnya, mobil jadi meluncur tidak terkendali,” kata Anjar.

Kesalahan kelima, di saat menderek mobil matik, ban roda penggerak tidak diangkat atau digantung.

Anjar menyebut, kondisi tersebut bisa membuat komponen dalam transmisi rusak, karena dipaksa jalan tanpa ada lubrikasi (mesin mati, pompa oli mati, sehingga tidak tersirkulasi).

Keenam berkaitan dengan kondisi mobil buka cara berkendara. Yaitu tidak mengganti oli transmisi sesuai jadwal.

“Bisa jadi keausan, karena fungsi lubrikasi di dalam transmisi tidak optimal. Sehingga bisa mengakibatkan kerusakan yang fatal pada komponen transmisi,” kata Anjar.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/10/122200215/ragam-kesalahan-pengemudi-mobil-transmisi-matik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke