JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan Indonesia sudah absen melakukan distribusi mobil keluarga andalannya, Livina, selama empat bulan berturut sejak kuartal IV/2020 atau Oktober tahun lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales terakhir yang dilakukan Livina terjadi pada September 2020, sebesar 1.377 unit.
Adapun penjualan tertingginya terjadi di satu bulan sebelumnya dengan pencapaian sebanyak 6.338 unit. Selisih sangat jauh dari pesaing seperti Mitsubishi Xpander (1.461 unit) sampai Toyota Avanza (474 unit).
Dari informasi yang diperoleh redaksi, wholesales nihil yang terjadi selama 4 bulan terakhir berkaitan dengan perpindahan manajemen dari PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjadi PT Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI).
Proses perpindahan hak distribusi ini, menyangkut Grup Indomobil sebagai pemegang kendali baru Nissan di Indonesia, setelah sebelumnya dipegang langsung pihak Jepang. Proses ini juga termasuk PHK hampir seluruh karyawan NMI dan kemudian merekrut kembali lewat NMDI, dengan payung perusahaan berbeda.
Dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (23/2/2021), pihak NMDI tidak memberikan jawaban memuaskan. Tetapi, seluruh pencapaian pada tahun lalu sudah memuaskan.
"Pasar otomotif 2020 mengalami penurunan signifikan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Tapi bagi kami, penjualan retail sales (RS) cukup memuaskan dengan ditopang All New Livina," ujar Head of Marketing-Communication NMID, Julian Olmon.
"Livina sejauh ini masih sesuai harapan. Namun maaf, sesuai kebijakan perusahaan kami tidak bisa share datanya ," lanjut dia.
Pada data asosiasi, tidak dijelaskan secara rinci pencapaian penjualan ritel tiap model kendaraan bermotor di Indonesia. Hanya terdapat total penjualan ritel per mereknya (Nissan 7.408 unit selama 2020).
Diketahui, saat ini Nissan tengah mengalami masa sulit usai terjeratnya mantan bos Carlos Ghosn dalam suatu kasus besar yang berdampak langsung pada keberlangsungan bisnis.
Berbagai langkah terpaksa harus dilakukan perseroan sebagai upaya meningkatkan efektifitas alur biaya keluar-masuk agar bisa kembali bangkit.
Satu diantaranya, menghentikan produksi model kendaraan yang tidak mencapai tingkat daya serap masyarakat di level tertentu dan menutup fasilitas perakitan di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.
Dengan ditutupnya pabrik yang berlokasi di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat, Nissan akan mengandalkan pabrik di Thailand sebagai basis produksi satu-satunya di Asia Tenggara.
Pabrik perakitan ini sebelumnya memproduksi mobil-mobil Datsun dan beberapa model Nissan, termasuk Livina. Kendati demikian, pihak HMID sempat menyebut bahwa pasokan unit Livina tidak akan terkendala.
Adapun produk-produk kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh Nissan di Tanah Air ada lima, yaitu Livina, X-Trail, Serena, Magnite, dan Kicks E-Power.
Berikut data wholesales Nissan Livina pada 2020;
Januari: 406 unit
Februari: 523 unit
Maret: 259 unit
April: 8 unit
Mei: 6 unit
Juni: 51 unit
Juli: 114 unit
Agustus: 6.338 unit
September: 1.377 unit
Oktober: 0 unit
November: 0 unit
Desember: 0 unit
Berikut data wholesales Nissan Livina pada 2021;
Januari: 0 unit
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/24/082200915/nissan-livina-nihil-penjualan-4-bulan-beruntun