JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bentuk perawatan ban yang gampang dilakukan adalah mengecek kondisi tekanan udara. Namun meski mudah, tak sedikit pemilik mobil yang mengabaikannya.
Berdasarkan hasil survei yang digelar Michelin Indonesia pada akhir 2020 lalu, sebanyak 64 persen pengendara mobil mengaku melakukan pengecekaan udara setidaknya satu bulan sekali.
Sementara yang lebih dari satu bulan, jumlahnya mencapai 15 persen. Sisanya, yakni 21 persen, menyatakan hanya mengecek bila tekanan udara mulai kurang, terasa tidak nyaman, atau ketika akan melakukan perjalanan jauh.
Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette mengatakan, pemerikanan tekanan udara pada ban mobil wajib dilakukan secara rutin. Hal ini penting karena erat kaitannya dengan faktor keselamatan selama berkendara.
"Jangka waktu ideal memeriksa tekanan udara adalah dua minggu sekali, atau selambat-lambatnya satu bulan sekali, tetapi jangan sampa lebih dari satu bulan tidak mengecek tekanan angin pada ban," ucap Steve dalam keterangan resminya, Senin (15/1/2021).
Menurut Steve, kurangnya tekanan udara atau mengisi secara berlebihan, dapat mengakibatkan keausan ban lebih cepat terjadi. Bahkan berdampak juga pada daya cengkeram dan membuat kendaraan boros bahan bakar.
Dari hasil survei yang sama, ditemui lebih dari 77 persen pengendara sudah mengetahui tekanan udara yang ideal, yakni pada rentang 28 sampai 33 psi. Nilai tekanan ini bisa dilihat pada petunjuk kendaraan yang biasanya terletak di sisi kanan pintu kemudi.
Walau demikian, menurut Steve, pada kenyataannya banyak dari ban kendaraan yang diperiksa memiliki tekanan udara yang ternyata tidak sesuai dengan nilai yang disarankan.
"Secara umum pengendara memiliki pengetahuan yang baik tentang tekanan yang ideal, namun masih jarang memeriksa tekanan angin secara rutin. Karena itu, Michelin terus mengadakan kegiatan ini untuk mengedukasi pengendara agar memastikan kondisi keamanan ban yang digunakan," kata Steven.
Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi, menyarankan pengendara untuk meluangkan waktu beberapa menit setiap bulan guna memastikan kondisi tekanan ban.
"Meskipun tidak ada kerusaan yang terlihat di permukaan, ban bisa kehilangan tekanan udara hingga 1 psi setiap bulan. Hal ini dapat dipercepat oleh kebocoran udara dikarenakan kebocoran yang tidak disengaja, kebocoran pada katup atau tutup katup, atau kerusakan roda," ujar Fachrul Rozi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/16/134100915/jangan-abai-ini-waktu-tepat-cek-tekanan-udara-ban-mobil