JAKARTA, KOMPAS.com – Ponsel pintar atau smartphone sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk keperluan berkendara, ponsel pintar sangat membantu untuk mengarahkan jalan, terutama berkat fitur peta digital.
Namun tak sedikit orang yang menggunakan fitur Google Maps atau Waze malah mengalami salah arah.
Salah satunya seperti yang dialami pengemudi Toyota Avanza yang tersesat hutan Gunung Putri, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021).
Mobil berisi tujuh penumpang itu kabarnya tengah menuju Tasikmalaya, namun karena kabut dan hujan deras, ditambah belum mengenal jalan, mereka pun tersesat.
Fitur-fitur di smartphone yang seharusnya memudahkan kesulitan malah membuat pengemudi makin bingung, lantaran rute yang dipilih menjauhi jalan utama.
Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan, mengatakan, penting bagi pengemudi untuk mempelajari rute yang bakal dilewati sebelum melakukan perjalanan.
“Jadi sebelum jalan penting untuk melakukan rencana perjalanan,” ujar Marcell, kepada Kompas.com, Minggu (14/2/2021).
“Bisa dengan membuka Google Maps dan melihat rute yang disarankan, kemudian coba lihat areal-areal yang akan dilewati melalui foto 360 yang disediakan Google Maps,” katanya.
Sambil berjalan pengemudi disarankan untuk memantau rute yang akan dilewati. Jadi jangan sepenuhnya menyerahkan pada aplikasi di ponsel pintar.
Penting juga untuk menyediakan lebih dari satu smartphone, untuk meminimalisir gangguan yang bisa terjadi. Misalnya hilang sinyal pada salah satu provider.
“Kemudian saat di jalan, jangan hanya mengandalkan 1 aplikasi, terutama bila diarahkan ke jalan yang kecil, coba gunakan 2 aplikasi, misalnya 1 Waze dan 1 lagi Google Maps, sehingga ada pembanding,” ucap Marcell.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/15/080200515/pakai-aplikasi-peta-digital-tapi-kesasar-simak-cara-amannya