JAKARTA, KOMPAS.com - Saat terjadi tabrakan atau senggolan yang ringan maupun berat, bemper mobil merupakan salah satu bagian yang sering rusak.
Terbuat dari bahan plastik, bumper juga punya dampak khusus saat terbentur. Robek dan penyok merupakan efek yang kerap terjadi. Kalau robek sudah pasti harus diganti, sebab jika dijahit hasilnya tidak akan bisa kembali normal.
Lalu bagaimana kalau hanya penyok?
Ada anggapan yang mengatakan bahwa teknik perbaikan bemper plastik bisa dilakukan hanya dengan bermodalkan air panas. Apakah ini mitos atau fakta?
Kepala Bengkel Auto2000 Body Paint Sunter Yuly Kridiawan mengatakan, pada dasarnya untuk perbaikan bumper atau panel yg berbahan plastik (PP) memang bisa menggunakan bantuan panas dengan bantuan alat yang dinamakan heater gun.
Yuly mengaku, timnya pernah melakukan ekperimen tersebut, hasilnya memang benar bisa mengembalikan penyok pada bagian yang bidangnya luas, bukan di bagian lekukan.
“Untuk metode penyiraman dapat dilakukan tetapi tidak bisa mengembalikan kondisi 100 persen seperti semula hanya area yang terdeformasi elastis yg bisa kembali ke bentuk semula dan tidak bisa untuk bagian yang pernah direpair atau pernah didempul,” ujar Yuly saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
Menurut Yuly, proses perbaikan bumper yg tepat adalah menggunakan heater gun dengan suhu panas sekitar 150 derajat celcius, dengan metode perbaikan body on dolly agar permukaan bumper bisa mencapai hasil yg maksimal.
Selain tidak bisa kembali ke kondisi semula 100 persen, Yuly menambahkan, metode memperbaiki bumper dengan air panas juga berpotensi bisa merusak lapisan cat.
“Perlu dicatat kembali metode tersebut hanya mengembalikan bentuk plastik tetapi tidak untuk lapisan cat yg rusak. Sebab, jika terjadi tabrakan biasanya akan ada kerusakan pada cat juga,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/04/094200015/benarkah-bumper-penyok-bisa-diperbaiki-dengan-air-panas-