TAVULIA, KOMPAS.com - Dari 2001-2005 Valentino Rossi hampir tidak punya lawan di MotoGP. Dia mengoleksi lima gelar, tiga bersama Honda dan dua dengan Yamaha.
Sukses Rossi membuat relasinya sangat luas. Tak heran kemudian antara 2004 dan 2010, The Doctor bisa ambil bagian dalam beberapa tes Scuderia Ferrari Formula 1.
Tapi rupanya tes-tes yang dilakukan Rossi bukan sekadar gimmick. Ferrari ternyata melihat potensi Rossi membawa mobil paling bergengsi di dunia tersebut.
Luca di Montezemolo, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Ferrari mengatakan, Rossi hampir mengikat kontrak dengan Ferarri pada 2006.
"Semua orang tahu itu bukan kampanye periklanan, Ferrari tidak membutuhkannya," kata Montezemolo kepada Motorsport.com, Minggu (31/1/2021).
Rossi pertama kali menjajal Ferrari pada April 2004, mengenakan helm Michael Schumacher. Saat itu, dia hanya berjarak 0,7 detik dari catatan lap pebalap Jerman tersebut.
"Pada awalnya, sangat menguntungkan untuk mengabulkan keinginan seorang juara yang hebat. Saya melihat bahwa dia menyukainya. Yang terpenting, dia tidak memiliki kontinuitas, tetapi dia memiliki banyak potensi dan keinginan," katanya.
Faktanya, Ferrari berpikir untuk menempatkan Rossi di tim lain terlebih dahulu untuk mempersiapkannya ke tim pabrikan.
Sehingga tidak ada perjanjian antara Rossi dan Ferrari. Meski demikian Rossi masih suka menjajal mobil Formula 1 atau balapan dengan roda empat.
Pada akhir 2019, dia bertukar tempat dengan Lewis Hamilton selama sehari dan mengendarai Mercedes 2017. Baru-baru ini juga podium di balapan Bahrain 12 jam.
Jika saat itu Rossi pindah ke Formula 1 maka dia akan mengikuti jejak John Surtess. Pebalap Grand Prix (MotoGP) yang kemudian ikut Formula 1.
Surtess merupakan satu-satunya orang yang mampu memenangi dua gelar diajang berbeda, yaitu Gran Prix pada tahun 1956, dan 1958-1960 dan Formula 1 pada 1964.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/31/130100915/valentino-rossi-nyaris-jadi-pebalap-f1-pada-2006