Pemakaian pro arm copotan Ducati tersebut bisa dipasang karena BL-SEV01 memakai dinamo atau motor listrik yang diletakkan di tengah rangka.
Berbeda dengan mayoritas motor listrik tipe skutik yang ada saat ini, yang mana motor listriknya terletak di hub belakang, kecuali Gesits.
Kepala Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur, Sujono, mengatakan, ada dua alasan mengapa memakai jenis motor listrik di tengah, yaitu spesifikasi dan estetika.
"Kenapa kita tidak pakai dinamo jenis itu karena mencari spek motor yang sesuai untuk kelas motor sport yang tipe hub tdiak ada yang kapasitasnya sebesar ini," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sujono mengatakan, motor listrik tipe hub yang ada di pasaran saat ini paling besar berdaya 5 kW, sedangkan untuk BL-SEV01 pihaknya ingin paling kecil 10 kW.
"Kita menemukan kapasitas terbesarnya hanya 5 kw sedangkan kita butuh minimal 10 kw. Saat ini dayanya 10 kW tapi maksimumnya bisa 16 kW. Untuk mencari motor tipe hub belum ada yang kapasitasnya segitu," katanya.
Sujono mengatakan, mengapa butuh daya sebesar itu karena spesifikasi BL-SEV01 memang dirancang untuk motor balap bukan harian.
Selain masalah teknis, Sujono mengatakan juga terkait estetika. Sebab motor listrik tipe hub kurang cocok jika diterapkan di motor sport.
"Dari hasil diskusi juga sama teman-teman Katros rasanya kalau pakai motor hub untuk motor gede aneh, karena tidak kelihatan rantai terkesan seperti skutik, itu juga pertimbangan karena estetisnya jadi kurang," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/25/130100015/motor-listrik-budi-luhur-bl-sev01-bisa-pakai-mono-arm-ducati