Kondisi yang lebih sejuk juga terkadang jadi alasan beberapa orang berkendara pada waktu tersebut. Padahal risiko berkendara pada malam menjelang pagi hari disebut lebih banyak ketimbang waktu siang.
Seperti sebuah video yang tengah viral di media sosial memperlihatkan sebuah truk kontainer yang terguling di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jum'at (22/1/2021). dini hari pukul 04.10 WIB.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab kecelakaan truk kontainer tersebut. Namun jika dilihat dari waktu berkendara bisa jadi supir mengantuk sehingga kehilangan kendali.
“Seterang-terangnya lampu kendaraan kita, tetap jauh lebih terang cahaya saat siang hari. Hal ini membuat visibilitas kita akan terbatas saat malam hari,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Selain faktor visibilitas, kondisi biologis atau fisik manusia yang sudah menurun saat malam hari jadi peluang meningkatkan risiko kecelakaan.
“Jam biologis manusia itu kalau sudah malam waktunya istirahat, kalau digunakan untuk tetap beraktivitas tentu ada batasnya. Pasti akan cepat lelah dan mengantuk,” kata Jusri.
Namun menurut Jusri, ada cara agar pengemudi tetap aman berkendara saat malam hari, salah satunya dengan mempersiapkan tubuh dengan istirahat yang cukup saat siang hari.
“Kalau terpaksa harus berkendara malam hari, lakukan persiapan dengan tidur siang. Ini akan membantu badan lebih segar saat malam hari,” tuturnya.
Dengan kondisi badan yang lebih segar dan siap, kewaspadaan saat berkendara pun tetap terjaga. Sehingga peluang terjadi kecelakaan bisa diminimalisir.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/24/164100015/lebih-rawan-kecelakaan-ini-tips-khusus-berkendara-malam-hari