JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi cat mobil sejatinya memang sangat memengaruhi harga jual kendaraan. Tidak sedikit pemilik kendaraan yang melakukan cat ulang (repaint) pada kendaraannya.
Hal ini dilakukan agar mobil tetap mulus dengan warna yang sesuai dengan keinginan. Ada juga yang melakukan hal tersebut untuk menutup baret, penyok atau bekas tabrakan.
Namun, banyak orang yang mencari mobil dengan kondisi cat masih orisinal alias asli.
Meskipun, tidak mudah mencari mobil mulus dengan cat masih asli pabrikan, apalagi jika mobil tersebut merupakan keluaran tahun 90-an.
Lantas, mana yang sebaiknya dipilih saat membeli ingin mobil bekas, cat orisinal tapi banyak baret atau yang masih mulus tapi sudah repaint?
CEO Top Coat Indonesia Christopher Sebastian menyarankan, lebih baik konsumen memilih cat yang masih orisinal karena keaslian mobil itu bisa dilihat dari catnya. Bila sudah dicat ulang, perlu dicurigai apakah ini mobil bekas tabrakan aau tidak.
Namun, jika baretannya terlalu banyak atau parah, maka harus dilakukan repaint agar tampilan mobilnya tetap mulus.
“Ketika melakukan repaint, prosesnya juga harus diperhatikan. Tidak boleh dilakukan sembarangan, dan harus menggunakan cat bagus dan sesuai dengan warna orisinalnya,” ujar Christopher saat ditemui Kompas.com di BSD Tangerang, Jumat (22/1/2020).
Christopher mengaku, tidak jarang menemui kasus mobil yang sudah dicat ulang, namun hasilnya kasar seperti kulit jeruk dan banyak gelombang.
“Ketika dipoles pun catnya akan mengelupas, karena proses repaint yang tidak bagus,” kata Christopher.
Menurut Christopher, tidak ada masalah jika pemilik mobil ingin melakukan repaint tetapi harus menggunakan standar yang bagus agar merusak lapisan cat dan tampilan kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/24/094100915/cari-mobil-bekas-lebih-baik-yang-cat-ori-atau-sudah-dicat-ulang-