JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa mobil mesin diesel kuat menerjang banjir karena beberapa alasan. Tapi itu dulu, ketika mesin tanpa busi tersebut masih berteknologi konvensional.
Kini transformasi diesel canggih dengan berbagai peranti elektronik tetap berisiko sama dengan mobil berbahan bakar bensin.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kebanyakan mobil bermesin diesel memang memiliki sosok yang tinggi besar, terutama bermodel SUV.
Menurutnya, anggapan itulah yang akhirnya membuat mesin diesel disebut tahan banjir, karena memang ground clearance mobil SUV rata-rata tinggi.
“Selain itu, mesin bensin masih menggunakan busi dan koil sebagai pematik untuk pembakaran di ruang bakar, sehingga bisa dikatakan mesin diesel memang lebih ampuh untuk melewati banjir karena tidak menggunakan busi dan koil,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Namun Didi menegaskan, hal tersebut sebetulnya tetap tidak boleh dilakukan dan harus dihindari, karena ada resiko air bisa terisap masuk ke saluran udara sehingga bisa menyebabkan water hammer atau kerusakan parah pada mesin diluar.
“Di luar konteks mobil diesel ataupun bensin sebaiknya pemilik mobil menghindari air masuk ke saluran udara,” katanya.
Dari penjelasan ini, bisa dipastikan, semua jenis mobil tetap rawan terhadap banjir. Paling penting adalah memperhatikan posisi saluran isap udara. Jika ketinggian air dirasa akan masuk ke saluran tersebut, sebaiknya banjir tidak diterjang.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/20/122200015/sering-salah-kaprah-mobil-mesin-diesel-bukan-berarti-tahan-banjir