JAKARTA, KOMPAS.com – Sirkuit Sentul yang baru saja meningkatkan sarana dan prasarana, mendapat kunjungan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, yang terpilih pada Desember lalu.
Seperti diketahui, Sirkuit Internasional Sentul yang baru selesai diaspal pada September 2020. Selain pengaspalan, Sirkuit Sentul juga menambah CCTV, safety car, dan mobil fast doctor.
Termasuk juga mobil COC dengan desain dan unit baru, serta 1 unit ambulans Toyota Hiace sebagai fasilitas keselamatan apabila terjadi insiden di lintasan balap.
Menurutnya, dibutuhkan dana sekitar 15 juta dollar AS atau sekira Rp 206,7 miliar untuk merenovasi total berbagai sarana dan prasarana yang ada di sini agar bisa selevel dengan sirkuit kelas internasional lainnya.
"Karenanya, IMI mendorong berbagai industri otomotif di Indonesia seperti Honda, Toyota, Yamaha, Hyundai, dan berbagai brand lainnya membangun kerja sama dengan manajemen Sirkuit Sentul untuk mengelola sirkuit kebanggaan bangsa ini menjadi lebih baik," ujar Bamsoet, dalam keterangan resmi, Sabtu (9/1/2021).
Ia juga mengatakan, kerja sama dengan pelaku industri otomotif diperlukan, mengingat angka penjualan mobil dan motor di Indonesia terbilang tinggi.
Bamsoet juga mengatakan, berdasarkan data Kementerian Perindustrian sepanjang tahun 2019 tercatat total produksi kendaraan roda dua mencapai 7.297.648 unit.
Di mana penjualan domestik menyumbang angka 6.487.460 unit, sedangkan sisanya sebesar 810.188 unit diperuntukan untuk keperluan ekspor.
"Sebagai timbal balik atas tingginya penjualan berbagai produk otomotif di pasar Indonesia, tak salah jika berbagai brand tersebut turut terlibat aktif memajukan olahraga otomotif nasional,” ucap Bamsoet.
“Salah satunya dengan ikut mengelola Sirkuit Sentul. Teknis kerja samanya bisa dibicarakan lebih lanjut dalam skema business to business, sehingga bisa saling menguntungkan antara industri otomotif dengan pengelola Sirkuit Sentul," tuturnya.
Di samping itu, Bamsoet juga melihat adanya potensi pemanfaatan lahan di kawasan Sirkuit Sentul yang bisa dikembangkan menjadi Pusat Industri Modifikasi Otomotif, sehingga Sirkuit Sentul tak hanya menjadi arena balap otomotif saja.
"Banyak pelaku usaha modifikasi otomotif yang sedang mencari lokasi strategis. Baik dari segi akses maupun histori. Kawasan Sirkuit Sentul bisa menjadi salah satu jawabannya. Secara akses jalan sangat bagus. Secara histori, Sentul dan otomotif punya ikatan batin yang kuat," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/10/100100015/bamsoet-ajak-merek-otomotif-perbaiki-sirkuit-sentul-biayanya-rp-206-m