Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembangan Mesin Yamaha Dibekukan, Rossi Bilang Masih Ada Alternatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada MotoGP 2020, Yamaha terlihat kesulitan untuk mendominasi jalannya musim ini. Bahkan, mesin motor balap YZR-M1 juga sempat mengalami kegagalan teknis.

Kegagalan terjadi pada motor dengan spesifikasi pabrikan yang digunakan oleh Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Fabio Quartararo. Klep yang digunakan mengalami kerusakan.

Dikutip dari Crash.net, Yamaha harus menghemat mesin dengan membatasi putaran mesinnya agar bisa menyelesaikan musim 2020. Namun, dari jatah lima mesin yang diizinkan untuk satu musim, Vinales tetap terpaksa menggunakan mesin keenam dan menjalani sanksi berupa start dari pitlane.

Kabar baiknya, untuk musim 2021 ini Yamaha sudah memerbaiki masalah tersebut. Jadi, para pebalap bisa menggunakan mesin dengan putaran maksimal lagi.

Sayangnya, Yamaha tidak bisa melakukan pengembangan mesin. Sebab, dengan adanya pandemi, Dorna Sports mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan pembekuan pengembangan mesin hingga 2022 demi menekan pengeluaran tiap pabrikan.

Meski demikian, Valentino Rossi yakin masih ada alternatif agar performa mesin bisa lebih ekstra dengan meningkatkan beberapa aspek pada sekitaran mesin. Sebab, hanya mesin saja yang tidak boleh diutak-atik.

"Mesin dibekukan, tapi itu bukan alasan. Maksudnya, di MotoGP sekarang anda bisa membuat banyak hal di sekitar mesin untuk meningkatkan performa," ujar pebalap yang dijuluki The Doctor itu.

Rossi menambahkan, peningkatan bisa dilakukan dari sisi elektronik, bagaimana mesin didinginkan untuk menjaga temperatur tetap rendah, dan juga dari knalpot.

"Jadi, meski Anda tidak bisa masuk ke dalam mesin, Anda punya banyak aspek untuk ditingkatkan. Jadi, bagi saya jika Yamaha bekerja dengam baik dan di arah yang benar, kami bisa melakukannya lebih baik," kata Rossi.

Selain area yang disebutkan Rossi, ada juga komponen lain yang bisa ditingkatkan, seperti sasis, swingarm dari carbon fiber, atau perangkat aerodinamis.

Musim lalu, Yamaha jadi motor paling lambat di trek lurus. Di Sirkuit Jerez, top speed yang diraih hanya 284,9 kilometer per jam. Sedangkan yang tercepat, diraih Ducati melalui Francesco Bagnaia dengan 295 kilometer per jam.

"Saya harus banyak bekerja pada diri saya. Kami harus meningkatkan beberapa area, seperti kualifikasi, yang sangat penting sekarang," ujar Rossi.

Rossi mengatakan, dirinya akan mendorong Yamaha untuk bekerja lebih baik selama musim dingin untuk meningkatkan beberapa area. Sebab, di beberapa tahun terakhir ini Yamaha hanya kompetitif di awal musim, tapi merosot di paruh kedua musim.

"Dengan Yamaha, akhir musim tidaklah mudah. Jadi, tahun depan akan menjadi tantangan berat dan kami harus siap sejak seri pertama," kata Rossi.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/07/104200515/pengembangan-mesin-yamaha-dibekukan-rossi-bilang-masih-ada-alternatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke