JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini tersebar video di media sosial yang memperlihatkan aksi bajing loncat. Dalam video berdurasi 22 detik itu, seorang anggota TNI berusaha mencegah aksi tersebut.
Dari video itu, terlihat aksi bajing loncat yang mengambil barang di belakang truk memang sering terjadi. Bahkan, pelaku nekat melakukan aksinya pada siang hari saat kondisi jalan cukup ramai.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, beberapa video tentang bajing loncat yang banyak beredar saat ini hampir semuanya terjadi di Sumatera, terutama Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu, untuk menindak aksi bajing loncat ini masih sulit untuk dilakukan. Ketua Umum Ikatan Keluarga Pancanaka Nusantara (IKPN) Kyatmaja Lookman mengatakan, saat ini pengusaha pengiriman barang hanya bisa menggunakan sistem yang ada dan belum banyak bisa diperbuat.
“Ya antisipasi internal, seperti melakukan konvoi dan pengawasan menggunakan GPS bisa dilakukan. Namun, pengemudi cuma bisa pasrah saat ada aksi bajing loncat dan melakukan antisipasi mandiri,” ucap Kyatmaja kepada Kompas.com.
Selain aksi bajing loncat, para sopir truk juga sering bertemu dengan pemalak. Bambang mengatakan, pemalakan ini sekarang sedang marak terjadi di kawasan Tanjung Priok. Mereka menghentikan truk untuk meminta uang ke sopir.
“Usahakan pemalak tetap berada di bawah, jangan sampai naik ke truk. Kalau sudah berhasil naik dan menjangkau kabin, akan ebih sulit ditangkal. Mereka akan meminta lebih banyak dan macam-macam,” ucap Bambang.
Bambang menambahkan, bagi hasil antara sopir dan pengusaha biasanya lebih besar di pengemudi saat melewati jalur yang berbahaya.
Berbahaya di sini salah satunya karena banyak aksi premanisme, jadi sopir sebisa mungkin menyediakan uang receh untuk para pemalak.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/06/154100915/video-viral-aksi-bajing-loncat-incar-truk-digagalkan-anggota-tni