JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun terjadi di jalur bebas hambatan alias Tol Solo-Semarang KM 428 Jalur B pada Senin (4/1/2021). Insiden ini melibatkan enam kendaraan dan satu bus.
Berdasarkan data Korlantas Polri, kecelakaan diduga akibat hujan deras yang membuat terbatasnya jarak pandang pengemudi dan hydroplaning, sehingga respon dan kinerja cengkraman rem melambat.
"Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan telah mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan di gudang barang bukti Polres Semarang," ujar Kasatlantas Polres Semarang AKP M Adiel Aristo di keterangan resmi, Selasa (5/1/2021).
Untuk diketahui, hydroplaning bisa terjadi lantaran ban mobil kehilangan penapakan atau traksi pada permukaan jalan saat mobil melintasi permukaan jalan yang terdapat genangan air.
Saat mobil melewati genangan air dengan kecepatan tertentu, sebagian air berpotensi tidak sempat dipindahkan oleh permukaan ban dan tetap bertahan di bawah ban sehingga membentuk lapisan tipis.
Lapisan tersebut yang menyebabkan permukaan ban mobil tidak menyentuh permukaan jalan.
Ketika ban mengapung di permukaan air atau tidak menapak di aspal jalan, mobil jadi sulit dikendalikan. Kondisi ini dapat membahayakan bagi pengemudi.
Tentu, kejadian sepersekian detik ini membuat kinerja rem melambat sehingga pengemudi bakal terlambat untuk memberhentikan kendaraan terkait.
Oleh karenanya, Head of Corporate Communications & Public Relations PT Bridgestone Tire Indonesia Arko Kanadianto mengatakan saat kondisi hujan sebaiknya pengemudi mengurangi kecepatan puncak. Sehingga, mobil bisa dengan mudah dikontrol.
"Tak lupa, cek tekanan angin dan lihat kondisi telapak bannya. Pastikan selalu dalam keadaan optimal. Perhatikan juga jarak pandang Anda," ujar dia.
Meski sudah memastikan tekanan angin dan kondisi telapak ban, ada baiknya pengemudi juga memilih ban dengan alur yang efektif membelah genangan air agar terhindar dari risiko hydroplaning.
Pola telapak yang sesuai dapat membantu mengontrol mobil lebih baik saat melintasi genangan air salah satunya dengan telapak asimetris dengan alur lebiih rapat. Dengan demikian, grip jadi lebih maksimal di jalan basah.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/05/132200815/belajar-dari-kecelakaan-beruntun-di-tol-jangan-ngebut-saat-hujan-deras