JAKARTA, KOMPAS.com - Motor balap MotoGP merupakan motor purwarupa alias tidak diproduksi secara massal. Motor ini dilengkapi dengan beragam elektronik yang sangat canggih.
Saking canggihnya, motor ini bisa dibilang sudah seperti robot. Salah satu komponen terpenting pada motor MotoGP adalah elektroniknya. Komponen tersebut sudah menjadi salah satu kunci kesuksesan untuk meraih kemenangan.
Dikutip dari Boxrepsol.com, Senin (4/1/2021), elektronik di motor MotoGP bukan hanya berhubungan dengan kontrol mesin, melainkan juga berhubungan dengan elemen lain, seperti kontrol traksi (traction control) dan kontrol lainnya.
Kekuatan mesin pada motor meningkat, begitu pula dengan cengkeraman ban. Namun, tetap saja sangat sulit untuk membuat motor bisa berbelok dengan baik di tikungan tanpa adanya bantuan dari elektronik.
Elektronik di motor MotoGP dapat berfungsi sebagai otak buatan. Otak ini akan merekam data telemetri setiap motor digunakan di trek, juga menyertakan akselerometer dan giroskop, yang memungkinkan posisi motor diketahui setiap saat.
Switchboard akan mengontrol data seperti kecepatan belok setiap roda secara independen, posisi akselerator, pergerakan suspensi, sudut kemiringan motor, dan lainnya. Jika ditotal, motor MotoGP rata-rata memiliki 26 sensor yang berbeda.
Berkat semua informasi ini, perangkat lunak dapat mengelola berbagai program untuk mengontrol perilaku mesin. Sehingga, memperoleh keuntungan, seperti kontrol traksi, anti-wheelie, engine brake, dan launch control.
Sekarang ini, pebalap bisa mengatur sendiri tiap mode yang ada pada motor agar sesuai dengan preferensi mereka. Mulai dari menurunkan level kontrol traksi, level engine brake, dan lainnya.
Itu sebabnya di setang tiap motor MotoGP terdapat cukup banyak tombol untuk mengoperasikan fitur-fitur tersebut. Pebalap juga bisa mengganti informasi yang ditampilkan pada panel meter.
Di sisi lain, teknisi atau mekanik bisa memprogram lebih dari 20 sektor yang berbeda. Sehingga, ECU bisa lebih beradaptasi pada bagian spesifik di sirkuit.
Jadi, elektronik tidak hanya mengatur kontrol dari mesin, tetapi mampu menyesuaikan dengan preferensi pebalap yang mengendarainya setiap saat.
Area trek yang berbeda, kondisi trek, dan kondisi motor mengharuskan pengendara untuk mengubah engine map bila diperlukan untuk mencapai performa yang lebih baik di setiap sesi. Singkatnya, kemajuan telah dibuat untuk mencapai kendali cerdas pada motor.
Maka dari itu, tak heran jika elektronik menjadi salah satu komponen termahal pada motor balap MotoGP. Perangkat elektronik harganya mencapai 100.000 euro atau sekitar Rp 1,7 miliar, sudah termasuk sensor, kabel, dan panel.
Untuk panelnya sendiri, bisa mencapai 2.500 euro atau sekitar Rp 43,6 jutaan. Tidak ada perangkat elektronik yang harganya kurang dari 1.000 euro atau sekitar Rp 17,4 jutaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/04/132100815/canggihnya-sistem-elektronik-motor-balap-motogp-harganya-miliaran-rupiah