JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa perkembangan industri kendaraan bermotor listrik dalam negeri tahun ini tengah berjalan positif meski dibayangi pandemi Covid-19.
Bahkan, telah ada tiga investor ke sektor terkait seperti Hyundai Motor Corporation, Honda, dan Toyota Group dengan total investasi sebesar Rp 54,7 triliun bila terealisasi.
"Perkembangan ini bergerak positif. Tesla juga nanti akan mengirim tim pada awal Januari 2021 ke Indonesia. Kami akan berupaya sedimikian rupa agar mereka melakukan investasi di sini," papar Agus, Senin (28/12/2020).
Tak hanya itu, Kemenperin juga mendata sudah ada investasi baterai kendaraan listrik dari PT Internasional Chemical Industri (ABC) senilai Rp 207,5 miliar yang akan menghasilkan fasilitas produksi baterai kendaraan sebanyak 25 juta unit per tahun.
Kemudian, telah ada komitmen maupun potensi investasi dari LG Chem dan Hyundai senilai 2,1 miliar dollar AS yang akan direalisasikan pada 2023.
Hal serupa dilaksanakan pada PT Indonesia Puging Recycling Technology yang berencana menanamkan dananya senilai 71 juta dollar AS untuk membangun industri daur ulang baterai.
Agus menilai setidaknya ada dua hal yang membuat investasi ke industri kendaraan listrik tersebut masuk ke dalam negeri, yakni volume pasar nasional dan rasio kepemilikan kendaraan per kapita.
"Indonesia memiliki potensi besar. Rasio kepemilikan kendaraan bermotor roda empat kita masih rendah kalau dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam," katanya.
Di samping itu, beragam kesiapan di dalam negeri untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik melalui penyediaan infrastruktur pun sudah bergerak baik. PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) misalkan yang sudah merampungkan beberapa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/30/154100615/industri-kendaraan-listrik-nasional-tengah-bergerak-positif