JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu pabrikan baru yang ikut bermain di industri otomotif Indonesia, PT Sokonindo Automobile, sebagai pemegang merek DFSK, harus memiliki diferensiasi produk guna menantang pabrikan lain yang sudah eksis.
Awalnya, produk otomotif asal China kerap dipandang sebelah mata karena memang dari segi kualitas yang dianggap berada satu level di bawah pabrikan Jepang. DFSK langsung menjawab keraguan tersebut dengan menghadirkan deretan produk yang bisa disejajarkan dengan produsen Jepang.
Modal yang dibawa DFSK cukup sederhana, yakni bermain di segmen yang tidak terlalu penuh seperti MPV 7-seater, namun memilih berada di wilayah SUV. DFSK juga bermain di sektor niaga, dengan membawa model pikap.
Mesin turbo langsung menjadi andalan DFSK dengan meluncurkan Glory 560. Konsumen Indonesia sudah bisa mendapatkan SUV 1.5 liter mesin turbo, dengan harga mulai di bawah Rp 200 juta. SUV yang diperkenalkan juga memiliki kemampuan mengangkut tujuh penumpang.
Tak lama berselang, DFSK meluncurkan Glory 580 sebagai SUV yang lebih mewah, juga dengan pilihan mesin turbo dan muat tujuh penumpang. Kelebihannya, banyak fitur-fitur apik yang disematkan pada model Glory 580 ini.
Sebagai tulang punggung penjualan, DFSK memiliki Super Cab sebagai kendaraan pikap yang bisa menunjang aktivitas bisnis konsumen Indonesia.
Super Cab punya dua pilihan mesin, diesel 1.3 liter dan mesin bensin 1.5 liter, dan dibanderol dengan harga Rp 130 jutaan.
Melengkapi tiga model di atas, DFSK kembali memperkenalkan Glory i-Auto, yang memiliki fitur canggih perintah suara untuk memudahkan pengemudi atau penumpang mengakses kendaraan.
Dilanjutkan dengan DFSK Gelora sebagai kendaraan niaga, yang bisa difungsikan sebagai blind van atau kendaraan pengangkut penumpang. Gelora juga diperkenalkan dalam bentuk mobil listrik yang siap dipasarkan di Indonesia.
Model-model kendaraan penumpang yang ditawarkan oleh DFSK ini mendapatkan jaminan kualitas garansi, hingga tujuh tahun atau sampai 150.000 kilometer.
DFSK coba memberikan kontribusi secara nyata melalui serangkaian pencapaian yang sudah dilakukan, mulai pembangunan pabrik berbasis industri 4.0, menghadirkan beragam model kendaraan , menghadirkan mitra penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia, dan berbagai aktivitas lainnya untuk mendukung mobilitas di Tanah Air.
“Tiga tahun eksistensi yang sudah sudah dicapai di Indonesia selama ini menjadi bukti komitmen kami dalam melayani kebutuhan mobilitas di Indonesia dengan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Semua ini kami lakukan sesuai dengan moto yang menjadi nilai inti perusahaan DFSK, All for Customers, di mana kepuasan pelanggan adalah yang utama dan akan kami teruskan hingga di tahun-tahun berikutnya,” ungkap Managing Director PT Sokonindo Automobile, Franz Wang, dalam keterangan resminya.
Pabrik DFSK di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten sudah beroperasi sejak 28 November 2017, dengan berdiri di atas lahan seluas 20 hektar, berkapasitas produksi maksimal 50.000 unit kendaraan setiap tahun.
Investasi yang digelontorkan untuk pendirian pabrik ini mencapai 150 juta dollar AS. Pabrik DFSK ini kemudian diproyeksikan juga sebagai basis produksi untuk sejumlah negara di Asia, termasuk produksi kendaraan bermotor berbasis listrik di masa depan.
“Pabrik DFSK ini memainkan peranan penting bagi bisnis DFSK secara global, karena DFSK menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri. Pabrik ini juga siap untuk mengantisipasi berbagai perkembangan teknologi kendaraan bermotor di masa depan, salah satunya dengan memproduksi kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi sesuai dengan standar tinggi yang sudah ditentukan,” jelas Franz Wang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/02/154941915/eksistensi-dfsk-dengan-suv-mesin-turbo-pikap-dan-mobil-listrik