JAKARTA, KOMPAS.com - Pakaian untuk touring, balapan aspal dan off road berbeda satu sama lain. Untuk off road atau main trail contohnya, bahan yang digunakan tipis dan lebih longgar.
Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johanes Lucky, mengatakan, hal itu memang disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilintasi. Sebab off road tidak bersentuhan dengan aspal.
"Off road bisa dikategorikan aktifitas berat yang menyebabkan keringat berlebih, sehingga perlu menggunakan jersey yang bahannya mudah menyerap keringat dan cepat kering," katanya dalam rilis resmi, Selasa (1/12/2020).
Tujuannya kata Lucky, yaitu untuk mencegah pengendara mengalami masalah kesehatan akibat menggunakan pakaian basah dalam jangka waktu yang lama.
"Selain itu jersey juga berbahan ringan dan lentur yang memudahkan pengendara melakukan pergerakan ketika melalui medan off road," katanya.
Karena pakaian yang digunakan tipis, sebagai gantinya pengendara diimbau memakai pelindung tambahan. Mulai dari sarung tangan, pelindung dada, sikut, lutut dan sepatu boots.
"Potensi bahaya yang ditimbulkan saat berkendara off road lebih tinggi seperti terjatuh akibat medan yang dilalui tidak stabil," kata Lucky.
Chest Protector melindungi bagian dada dari benturan dengan setang. Adapun Inner Knee dan Elbow Protector untuk melindungi bagian siku dan lutut pengendara saat terjatuh.
“Ketiga riding gear ini pada umumnya digunakan untuk berkendara ekstrim seperti off road di medan yang berbatu," katanya.
"Perlu diperhatikan juga, pilihlah spesifikasi riding gear untuk off road yang tidak mudah bergeser dan memiliki tingkat gesekan yang lebih rendah terhadap tubuh,” ujar Lucky.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/02/140100815/alasan-baju-motocross-harus-berbahan-tipis