Bocoran Transformasi Mazda, Mulai Elektrifikasi Sampai Model Baru

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah berdampak pada industri otomotif secara signifikan. Kekhawatiran akan resesi ekonomi global, bahkan membuat beberapa perusahaan otomotif menangguhkan operasional beberapa pabrik.

Namun di lain sisi, pandemi juga menjadi momentum untuk mengubah strategi perusahaan agar dapat meningkatkan penghasilan di masa mendatang.

Seperti Mazda yang baru-baru ini mengubah strategi jangka menengahnya, agar dapat bertahan sampai 100 tahun ke depan demi mengarungi industri otomotif yang berkelanjutan.

Dilansir dari laman Best Car Web, Mazda berencana menghadirkan kendaraan berteknologi elektrifikasi pada semua jajaran produk pada 2030.

Tentu tidak semuanya EV murni, tapi power train yang menggabungkan mesin bakar internal dan teknologi elektrifikasi.

Rencananya kendaraan berteknologi mild hybrid 48V dan plug-in hybrid akan mengambil porsi sekitar 95 persen, serta 5 persen sisanya EV murni.

Namun mesin bakar internal Mazda bakal punya teknologi mutakhir. Kabarnya mesin baru 4-silinder dan 6-silinder yang disiapkan akan memiliki efisiensi yang sangat baik.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, mesin 6-silinder terbaru dengan penggerak belakang memang bakal dihadirkan di Mazda6 terbaru.

Tak hanya itu, tapi juga teknologi yang lebih ramah lingkungan seperti SKYACTIV-X, diesel bersih, mild hybrid 48V, sampai plug-in hybrid.

Kabar baiknya, karena CX-5 merupakan SUV yang dikembangkan dari Mazda6. Maka CX-5 generasi mendatang akan mengikuti perkembangan sedan tersebut.

“Ini akan menjadi SUV premium yang sebanding dengan Mercedes-Benz GLC dan BMW X5,” ujar salah seorang pejabat Mazda yang tak disebutkan namanya, dikutip dari Best Car Web.

Rumornya, mobil-mobil tersebut akan mengusung mesin baru, yakni 3.000 cc 6-silinder SKYACTIV-X dengan mild hybrid. Termasuk juga mesin dieel 3.300 cc 6-silinder SKYACTIV-D.