JAKARTA, KOMPAS.com - Keseluruhan komponen di mobil, ban merupakan salah satu yang perannya tak tak boleh dianggap enteng. Tanpa ban, semahal dan sebagus apapun mobilnya, tetap tidak bisa berjalan.
Perlu diketahui juga, ban merupakan satu-satunya komponen pada mobil atau kendaraan, yang langsung berinteraksi dengan aspal. Karena itu, bicara dari ragam faktor, baik performa, handling, kenyamanan, dan lainnya semua otomatis terkoneksi dengan ban.
Nah, dengan segala fungsi dan beban kerja yang berat, sudah sepantasnya pemilik mobil wajib memilih ban yang terbaik saat akan melakukan pergantian.
Muchammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia mengatakan, bagus tidaknya performa kendaraan sangat dipengaruhi dari ban.
Lantaran itu, jangan memilih ban hanya karena ada tawaran diskon atau harga yang lebih murah, padahal tidak sesuai dengan kebutuhannya.
"Bila penggunaannya untuk sehari-hari, seperti di jalan aspal atau tol, tapi karena ada tawaran diskon jadi pilih yang ada saja. Misalnya jenis Mud Terrain (MT) yang notabennya tapak kasar, tetap bisa dipakai, tapi tidak akan nyaman, daya cengkramannya juga tidak baik di aspal," ucap Rozi dalam webinar Michelin Safe Mobility, Kamis (19/11/2020).
Menurut Rozi, hal itu sama saja seperti akan berolah raga, harusnya menggunakan sepatu yang sesuai tapi justru menggunakan sepatu formal seperti pantofel. Jadi meski bisa digunakan, tetep tidak akan nyaman.
Rozi menjelaskan, pemilihan ban yang utama harus disesuai dengan tingkat kebutuhan dari masing-masing pemilik kendaraan. Bila memang kebutuhannya untuk off-road, bisa ke jenis MT, tapi kalau hanya untuk aktivitas harian yang lebih banyak di jalur aspal, baiknya ikuti saran dari pabrikan mobil.
Ban untuk jalan dikenal juga Highway Terrain. Umumnya punya karakter kembangan yang halus, tinggal disesuaikan lagi kebutuhannya, mau yang arahnya menekankan ke sisi sporty atau standar penggunaan harian.
"Ibaratnya itu memilih ban seperti milih jodoh, karena ban ini sesuatu yang penting, dipilih untuk (dipakai) ke depannya, dalam arti sekali sudah dipilih akan dipakai dalam jangka waktu yang panjang. Jadi jangan salah pilih ban, jangan salah pilih jodoh," ujar Rozi.
"Paling penting ikuti saran dari pabrikan mobil atau motor, karena diukuran itulah para engineering yang buat mobil atau motor sudah mendesain (menyesuaikan) dengan beban mobil yang berat," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/20/091200115/ingat-pilih-ban-mobil-itu-tak-bisa-sembarangan