JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki julukan atau status maintenance free (MF) tak lantas membuat aki kering tidak butuh perawatan dan pemeliharaan hingga batas usia penggunaanya, tiga tahun.
Apalagi, jika kendaraan terkait selalu digunakan dalam keseharian dengan intensitas tinggi (macet dan berjarak cukup panjang) di bawah cuaca terik, sebagaimana dikatakan Technical Advisor Qualty Assurance PT Astra Otoparts, Sahrudin.
"Cuaca Indonesia yang umumnya panas ditambah dengan letak posisi aki pada dengan temperatur tinggi, menyebabkan penguapan cairan yang ada di aki terjadi lebih cepat dibandingkan umur akinya sendiri," katanya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya, lanjut Sahrudin, pabrikan memang merancang cairan di aki MF atau kering dibuat cukup sampai aki itu rusak. Tapi karena faktor cuaca di Indonesia, kini model aki MF yang beredar sudah mulai berubah.
Dahulu, pabrikan benar-benar membuat aki terkait kedap tanpa ada bukaan. Kini arahnya sudah bisa dibuka yang berguna untuk mengisi cairan aki sewaktu volumenya mulai menyusut.
"Kalau kita bandingkan negara lain, seperti Eropa dengan kondisi cuaca yang cenderung stabil, bahkan ada juga yang posisi akinya di letakan di lokasi lain, mungkin bisa benar-benar bebas perawatan," kata dia.
Sehingga, lanjut dia, pemilik kendaraan harus rutin melakukan pengecekkan cairan pada aki imbas penyusutan tadi paling tidak satu bulan sekali.
"Kalau sudah kurang tambah saja, tapi pada aki MF itu memang penyusutan cairan akan lebih lama dari aki biasa. Ini hanya berlaku untuk aki MF mobil, kalau motor tidak," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/15/130100215/siapa-bilang-aki-kering-tak-butuh-perawatan-