JAKARTA, KOMPAS.com – Teknik berkendara eco driving dinilai jadi solusi untuk mengurangi emisi gas buang sampai tingkat kecelakaan lalu lintas. Pasalnya selain bisa menghemat konsumsi BBM, pengemudi yang menerapkan eco driving bisa mengurangi risiko fatalitas saat berkendara.
Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), mengatakan, teknik berkendara eco driving sebetulnya mengkombinasikan safety driving dan defense driving.
Menurutnya, cara ini dipercaya dapat tak hanya memberikan keamanan lebih baik, tapi juga menghemat waktu dan biaya, serta ramah lingkungan.
“Kalau kita sudah mengamalkan eco driving, otomatis sudah mengamalkan safety driving dan defense driving,” ujar pria yang akrab disapa Puput, dalam webinar (12/11/2020).
“Intinya dengan eco driving adalah bagaimana kita berkendara secara cerdas, apakah kendaraannya itu mobil ataupun sepeda motor, dikemudikan secara cerdas, selalu waspada, dan berikutnya adalah ekonomis,” katanya.
Dalam paparannya, Puput mengatakan ada beberapa kunci agar pengemudi bisa berkendara secara eco driving.
“Pertama, pengemudi harus memindahkan gigi transmisi ke tingkat yang lebih tinggi secepat mungkin,” ucap Puput.
Kemudian, pengemudi harus bisa mempertahankan kecepatan dengan gigi tertinggi dengan torsi maksimum. Pertahankan kecepatan ekonomis kendaraan dan matikan mesin jika berhenti lama.
Injak pedal gas dan lakukan akselerasi secara lembut. Begitu juga saat melakukan deselerasi, lepas pedal gas dari jauh dan injak rem secara perlahan.
“Pastikan pergerakan Anda di jalan tidak mengganggu pengendara lainnya. Antisipasi juga kendaraan di depan dengan menjaga jarak aman 3 detik,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/13/190100215/lebih-aman-dan-ramah-lingkungan-ini-kunci-berkendara-eco-driving