Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nasib Penjualan Mobil Bekas di Tengah Resesi dan Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, membuat beberapa sektor usaha terkenda dampak, tidak terkecuali untuk sektor otomotif.

Belum lagi saat ini status Indonesia saat ini sudah memasuki masa resesi ekonomi.

Selain agen pemegang merek (APM), kondisi ini juga mendapat komentar dari para pebisnis mobil bekas.

Beberapa pemain, memprediksi akibat pandemi dan resesi yang terjadi akan membuat bisnis mobil seken kembali mengalami perlambatan.

Pemilik showroom Jordy Motor di MGK Kemayoran Andi mengatakan, hal tersebut tentu berpengaruh dan membuat mobil bekas sepi peminat lantaran terbatasnya daya beli masyarakat.

“Mobil itu bukan kebutuhan yang pokok (mendesak), pasti berpengaruh,” kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Namun demikian, untuk saat ini Andi mengatakan belum terlihat angka penurunan penjualan. Bahkan dirinya mengaku penjualan mobil bekas saat ini sedang bagus-bagusnya.

“Kalau sekarang lagi bagus-bagusnya, terutama segmen mobil keluarga seperti Toyota Innova. Biasanya pada waktu awal-awal pandemi kita menjual hanya 2 unit perbulan, sekarang bisa 4 sampai 5 mobil. Kisaran harganya pun naik Rp 5 juta sampai Rp 10 jutaan,” katanya.

Sementara Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, penjualan mobil bekas saat ini memang tetap akan ada pergerakan, namun secara statistik sangat lambat karena timbulnya beberapa pertimbangan dari konsumen untuk mengeluarkan uang.

“Dengan kondisi sekarang sudah pasti gerak lambat, daya beli mobil juga tidak bisa dihindari akan menurun. Selain mobil-mobil menengah ke atas yang akan lesu, mobil-mobil tahun muda juga akan demikian, karena masih punya nilai jual yang cukup tinggi,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/10/180100215/nasib-penjualan-mobil-bekas-di-tengah-resesi-dan-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke