JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia resmi masuk dalam jurang resesi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bila kondisi ekonomi mengalami kontraksi hingga 3,49 persen.
Menanggapi hal ini, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi pasar dan ekonomi.
"Pada dasarnya kami tetap memonitor sambil terus menjaga efisiensi bisnis yang telah kami jalankan terkait kondisi tersebut," ucap Yusak kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Menurut Yusak, kendati situasi Indonesia diklaim mengalami resesi, namun dari segi pasar otomotif justru menujukan hal sebaliknya.
Sejauh ini pasar malah menujukan tren positif. Meskipun secara pencapaian atau angka masih jauh dari kondisi di 2019 lalu.
"Walau masih jauh dari kondiisi tahun lalu, tapi kami berharap kondisi ini dapat terjaga, sehingga ekonomi secara umum juga dapat membaik lagi," kata Yusak.
Sebelumnya, beberapa agen pemegang merek (APM) pun sudah memberikan komentar soal resesi. Direktur Pemasaran PT Toyota Asta Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, yang terpenting adalah masalah kebutuhan untuk mobil dan juga confident index level dari konsumen.
"Kuartal II dan II ada kenaikan market, tapi kalau dibandingkan dengan target 600.000, rasanya memang perlu studi lebih lanjut.Intinya kami tidak pesimistis atau optimistis, tapi lebih ke realistis dan terus memonitor pasar," kata Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/07/140200715/indonesia-resesi-honda-tetap-optimistis