Bersolek di Jepang, Daihatsu Thor Kini Berlimpah Fitur Keamanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Motor Co., Ltd, Jepang, melakukan pembaruan pada Thor yang merupakan produk kei car-nya. Mobil mungil ini hadir dengan beberapa fitur baru yang makin meningkatkan sisi keamanan dan kenyamanannya.

Seperti diketahui, Daihatsu Thor yang perdana meluncur pada 2016 lalu menawarkan konsep yang berbeda.

Meski desainnya terlihat mungil, tapi kelapangan interior, pengaturan kursi yang fleksibel, serta performanya diklaim mampu memenuhi kebutuhan berkendara sehari-hari bersama keluarga.

Pembaruan pada Daihatsu Thor yang diluncurkan pada September 2020, juga meliputi sisi eksterior. Tampangnya sedikit disegarkan melalui beberapa sentuhan baru, namun tetap mengusung dimensi body kompak yang jadi ciri khas, serta mesin 1.000 cc turbonya.

Untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan, Daihatsu membenamkan Thor dengan fitur Smart Assist yang merupakan fitur keselamatan aktif dengan kamera stereo terbaru.

Fitur ini pun sebelumnya juga sudah diaplikasi oleh Taft Reborn yang berguna untuk peringatan dan menghindari terjadinya benturan juga mendeteksi pejalan kaki dan sepeda motor.

Tak hanya itu, mobil mungil yang pernah melakukan uji jalan di Indonesia ini juga sudah dibekali dengan fitur adaptive cruise control lengkap dengan jangkauan kecepatan penuh. Fitur ini pun biasanya hanya diisematkan pada jajaran sedan mewah.

Selain itu, Daihatsu juga meningkatkan kenyamanan baru baru bagi penggunanya melalui fitur Electrick Parking Brake. Pengguna juga dimanjakan melalui display audio yang bisa mengkoneksikan ke ponsel, serta ubahan jok yang dibuat lebih nyaman dari model sebelumnya.

Untuk sentuhan pada eksterior, Daihatsu sedikit merombak tampilannya dengan memberikan kesan sporty melalui bumper dan gril depan baru, lampu LED, serta pelek 14 inci. Interiornya dibalut dengan warna cokelat yang dibuat menyatu dengan warna jok.

Sayangnya, meski sudah melakukan tes jalan beberapa waktu lalu, namun untuk kepastian Thor dipasarkan di Tanah Air masih jauh dari harapan.

Selain karena faktor harga yang tinggi, Thor pun tak sesuai dengan karakter konsumen Indonesia yang lebih menyukai mobil tiga baris dengan kapasitas 7 penumpang.