JAKARTA, KOMPAS.com - Franco Morbidelli menjadi pebalap Yamaha selain Fabio Quartararo yang berhasil meraih dua kemenangan di MotoGP 2020. Kemenangannya di MotoGP Teruel juga membuatnya kembali diperhitungkan sebagai penantang gelar juara dunia.
Di klasemen sementara, ada 4 pebalap yang terpaut 25 poin dan Morbidelli menjadi pebalap keempat tersebut. Dengan tiga seri tersisa, murid Valentino Rossi ini sudah mengoleksi 112 poin.
Hebatnya, Morbidelli meraih posisi ini dengan motor Yamaha M1 yang tidak sama spesifikasinya dengan tim pabrikan. Padahal, pebalap asal Italia ini sempat tak ingin memikirkan soal klasemen karena merasakan kelemahan Yamaha pada top speed.
"Kami 25 poin selisihnya dari peringkat pertama, dan kami harus menghadapi tiga seri terakhir ini dengan mode full attack. Kami tidak bisa melakukan kesalahan apapun dan harus mencoba untuk bekerja sangat keras, sangat baik, dan melihat bagaimana akhirnya," ujar Morbidelli, dikutip dari Crash.net.
Morbidelli mengatakan, berada di peringkat keempat pada klasemen di penghujung musim ini menjadi hal yang luar biasa bagi dirinya. Namun, MotoGP selalu menjadi impiannya dan situasi tersebut ditanggapinya dengan positif.
"Tapi, Anda tahu ketika Anda berada di dalam persaingan, Anda selalu menginginkan lebih. Jadi, saya akan selalu mendorong untuk lebih," kata Morbidelli.
Morbidelli mengakui, dirinya tak memikirkan kejuaraan dunia saat awal musim. Sebab, dirinya juga tak ingin membuat prediksi apapun.
"Ada tiga penantang di Yamaha. Ketiga berada di altar dan ketiganya berpeluang raih juara dunia. Jadi, saya harus fokus memberikan yang terbaik dan dua pebalap lainnya juga sama, dan Yamaha harus mendorong kami bertiga," ujar Morbidelli.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/27/084200615/saingi-quartararo-morbidelli-mulai-incar-gelar-juara-dunia