JAKARTA, KOMPAS.com - Maverick Vinales kembali gagal naik podium pada MotoGP Teruel. Pebalap asal Spanyol ini tak mampu berbuat banyak balapan di negaranya sendiri dan hanya mampu finis ketujuh.
Padahal, hampir di setiap sesi latihan, Vinales selalu memberikan penampilan yang menjanjikan. Saat kualifikasi, dirinya hanya mampu start dari urutan keempat.
Vinales bahkan kalah dengan Joan Mir yang start dari urutan ke-12 dan finis urutan ketiga. Selisih poin di klasemen sementara pun juga bertambah jauh.
Menurut Vinales, Yamaha M1 sama sekali tidak ada peningkatan sejak sesi tes di Malaysia pada Februari lalu. Bahkan, dirinya mengaku hanya bisa berdoa bisa memiliki motor yang sempurna di Valencia, jika masih ada peluang jadi juara dunia.
"Mustahil dengan motor yang kita punya sekarang. Suzuki sekarang ada di level yang berbeda. Jadi, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kami hanya bisa berdoa bisa memiliki motor yang sempurna di Valencia, start yang sempurna, menjadi yang pertama, dan lihat apakah kita tidak kehilangan posisi," ujar Vinales, dikutip dari Motorsport.com.
Vinales menambahkan, dirinya akan mencoba memberikan feedback yang baik untuk para mekaniknya agar timnya bisa memberikan motor yang terbaik.
Menurutnya, Yamaha M1 tidak memiliki senjata untuk bisa melawan Suzuki. Sebab, GSX-RR mampu menikung dengan cepat dan hanya sedikit melebar saat di tikungan.
"Jadi, Anda tidak bisa menyelamatkan semua ini hanya dengan membuka gas. Kami punya ide-ide, tapi tentu ini akan sangat sulit meningkatkan motor, karena kami tidak bisa meningkatkan apa-apa sejak tes di Malaysia," kata Vinales.
Vinales mengatakan, jika motor tersebut bisa bekerja, maka hasilnya akan positif. Namun, jika M1 miliknya tidak bekerja dengan baik, VInales hanya akan berusaha untuk bertahan dan meraih hasil maksimal.
Jika dibandingkan dengan M1 tahun 2019 yang digunakan Franco Morbidelli, pemenang MotoGP Teruel, M1 memiliki DNA yang sama, yakni saat menikung dan kecepatan menikung.
Apa yang terjadi pada M1 tahun 2020, menurut Vinales, tidak ada grip yang dirasakan sejak lap ketiga pada ban belakang tipe soft yang digunakannya. Sementara bagian depan motor, terlalu banyak mengeluarkan getaran.
"Ini sangat rumit, tapi bagaimana pun juga tujuan sudah tercapai. Saya meraih satu poin dari Fabio (Quartararo), ini adalah tujuan kami untuk menjadi motor Yamaha versi 2020 yang pertama," ujar Vinales.
Vinales berharap data yang ada dari MotoGP Teruel bisa menyelesaikan masalah yang dialaminya selama balapan di Aragon agar tidak terulang lagi di Valencia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/26/074200215/vinales-hanya-bisa-berdoa-punya-motor-sempurna