JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah beberapa seri tampil mengecewakan, Alex Marquez akhirnya mulai kompetitif. Berkat setting motor dan gaya berkendara sang kakak, Alex berhasil naik podium dua kali berturut-turut.
Alex sukses mendapatkan podium dengan finis di urutan kedua sebanyak dua kali. Pertama, pada MotoGP Le Mans dalam kondisi wet race. Lalu yang kedua, pada MotoGP Aragon saat dry race.
Banyak yang menganggap podium pertamanya hanyalah keberuntungan. Sebab, banyak pebalap yang sebelumnya berada di depan Alex mengalami crash.
Namun, anggapan tersebut berhasil dipatahkan ketika dirinya naik podium lagi di MotoGP Aragon. Saat itu, balapan berlangsung dalam kondisi normal.
Alex mengaku, perubahan dirinya menjadi lebih kompetitif berkat bantuan Marc Marquez. Timnya menggunakan data yang mirip dengan motor Marc.
"Di tes Misano, saya membuat kemajuan yang penting. Saya mencoba hal baru, tidak besar, tapi saya mencoba menggunakan data yang lebih mirip seperti Marc. Saya mengerti bagaimana Honda seharusnya dikendarai," ujar Alex, dikutip dari GPone.com.
Alex menjelaskan, dirinya harus menjadi pebalap yang lengkap. Maksudnya, kuat di semua area, mulai dari pengereman, tikungan, akselerasi, tidak bisa hanya fokus di satu area saja.
"Anda harus selalu sepenuhnya konsentrasi. Rileks sedikit saja bisa kehilangan satu detik tiap lap. Untuk alasan ini, semua orang bilang ini adalah motor yang sulit dan juga Marc sering mengalami crash, dia mencoba mencari limit," kata Alex.
Alex mengakui, Honda adalah motor yang sulit. Namun, RC213V memiliki potensi untuk menang.
Di musim pertamanya, Alex tidak menargetkan sesuatu yang muluk-muluk, seperti podium. Dia hanya ingin finis delapan besar setiap serinya. Jika itu terwujud, barulah naik ke tahap yang lebih besar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/21/074200615/rahasia-alex-marquez-bisa-podium-dua-kali-berturut-turut