JAKARTA, KOMPAS.com – PT Toyota Astra Motor (TAM) baru saja meluncurkan Kijang Innova facelift pada 15 Oktober yang lalu. MPV ladder frame ini mendapat pembaruan di eksterior, interior, dan penambahan beberapa fitur baru.
Kijang Innova facelift memiliki banderol Rp 337,6 juta untuk varian terendah tipe 2.0 G M/T Bensin, sampai Rp 495,7 juta untuk varian tertinggi Venturer 2.4 A/T Diesel.
Melihat harganya yang nyaris menyentuh Rp 500 jutaan, membuat varian tertinggi Kijang Innova hanya terpaut tipis dari Toyota Voxy yang saat ini dihargai Rp 501,8 juta untuk varian 2.0 A/T.
Sama-sama mengisi segmen medium MPV, membuat keduanya hanya terpaut Rp 5,3 juta. Lantas apa yang membedakan Kijang Innova dan Voxy?
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, mengatakan, pihaknya berusaha menjawab kebutuhan konsumen dengan memberikan banyak pilihan.
“Bicara harga teratas dari Kijang Innova, sebenarnya membuat segmentasi mobil ini jadi luas,” ucap Anton, dalam konferensi virtual beberapa waktu lalu.
“Sebab penggunanya itu punya kebutuhan yang berbeda-beda pula. Tapi tidak akan saling bergesekan,” katanya.
Harga varian Venturer yang hampir menyentuh Rp 500 jutaan, sebetulnya sengaja ditempatkan untuk mengisi kekosongan antara Kijang Innova tipe V dan Fortuner.
Hal ini pula yang membuat Venturer dibuat lebih macho sekaligus premium. Namun kalau bicara volume penjualan, Anton mengatakan model ini tidak berkontribusi begitu banyak. Paling banyak tetap datang dari tipe G dan V.
Sementara jika dibandingkan dengan Voxy, meski harganya berselisih tipis, menurut Anton keduanya berada di segmen pasar yang berbeda.
“Dalam cakupan itu, ada beberapa konsumen yang overlapping. Jika mereka ingin mobil boxy, sliding door dan tidak masalah dengan ground clearance, larinya ke Voxy. Jadi berbeda kebutuhan dan segmen,” ujar Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/20/154100115/nyaris-rp-500-jutaan-ini-beda-pasar-kijang-innova-dengan-voxy