JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika meluncurkan Kawasaki W175 pada akhir 2017, Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yakin bisa bermain di pasar motor retro klasik di Indonesia terutama di kelas 200cc ke bawah.
Michael C Tanadhi, Head & Sales Promotion Kawasaki Motor Indonesia (KMI), mengatakan, penjualan W175 seharusnya terus tumbuh sampai 2022. Baru kemudian melandai karena sudah mencapai puncak.
Tapi proyeksi bisnis tersebut buyar karena adanya pandemi Covid-19 pada 2020. Tahun ini penjualan motor anjlok untuk semua model, termasuk retro klasik yang dihuni oleh W175-Series.
"Kalau tidak ada pandemi marketnya akan terus tumbuh. Forecast kita waktu itu sampai lima tahun pertama (terus tumbuh), baru kemudian menemukan titik stabilnya, puncaknya," katanya kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020).
Michael mengatakan, tahun lalu penjualan W175-Series yakni W175, W175 Cafe dan W175TR kurang lebih sebanyak 9.000 unit. Tahun ini penjualan turun mencapai 50 persen.
"Terkoreksi pastinya karena pandemi, terkoreksinya itu lebih sama dengan turunnya market , tapi sebetulnya masih on the track. Penurunannya bisa 50 persen," katanya.
Michael mengatakan, dari tiga varian yang ada konsumen lebih suka edisi standar. Terbukti penjualan W175 lebih tinggi ketimbang varian yang lain.
"Saat ini penjualan W175 paling tinggi. Komposisinya W175 sebanyak 50 persen, W175 Cafe 30 persen, dan W175TR 20 persen," kata Michael.
Michael mengatakan konsumen lebih banyak memilih W175 agar dapat memodifikasi sesuai selera.
"Karena kebanyakan dimodifikasi. Tapi juga dibuat harian karena motornya memang enak," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/15/092200215/proyeksi-penjualan-kawasaki-w175-buyar-akibat-pandemi-covid-19