JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, di MotoGP Le Mans, Joan Mir tidak dapat berbuat banyak hingga lap terakhir. Bahkan, pebalap Suzuki tersebut gagal finis di sepuluh besar.
Mir kesulitan membalap dalam kondisi sirkuit yang basah alias wet race. Namun, performanya di trek kering juga sebenarnya kurang menjanjikan.
Mir lolos sesi kualifikasi di posisi ke-14 dan start dari barisan kelima. Dirinya kesulitan untuk membangun temperatur yang ideal pada ban di dinginnya cuaca Le Mans.
Selepas start, Mir tidak bisa menyusul rival-rival di depannya. Bahkan, harus turun lagi posisinya karena Valentino Rossi terjatuh di depannya.
Pebalap asal Spanyol tersebut tertahan di belakang hingga lap terakhir bersama Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Namun, kedua pebalap tersebut berhasil finis di depannya.
"Menurut saya, kami berdua tidak dalam posisi yang kami perkirakan atau orang lain perkirakan," ujar Mir, dikutip dari Motorsport.com.
Mir menambahkan, tidak masalah dengan hasil balapnya di Le Mans. Senan, jika balapan di kondisi kering, Quartararo memiliki peluang yang besar untuk menang.
"Saya bukan salah satu yang tercepat di kondisi kering untuk bersaing agar menang. Jadi, mungkin saja kami bisa bersaing untuk lima besar," kata Mir.
Tapi, sekalipun finis lima besar, jika Quartararo menang, selisih poinnya akan cukup jauh. Sekarang, Quartararo masih di puncak klasemen, tapi selisih poinnya hanya 10 poin.
"Jadi, tidak apa-apa seperti ini. Mendapatkan satu kali balapan yang buruk masih boleh. Tapi, yang tidak boleh adalah mengulangi performa ini di Aragon," ujar Mir, yang kesulitan mengontrol ban belakang saat masuk tikungan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/12/160100515/mir-maklumi-performanya-di-le-mans-asal-quartararo-tidak-menang