Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Mobil Listrik, Tesla Sudah Komunikasi dengan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pemerintah Indonesia tersebut melakukan pengembangan.

Menariknya, dikabarkan bila pemerintah sudah melakukan penjajakan dengan produsen kendaraan listrik ternama asal Amerika Serikat, yakni Tesla.

Kabar tersebut disampaikan Ayodhia Kalake, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi (Marves).

Menurut Ayodhia, selain Hyundai selaku produsen asal Korea Selatan yang telah berinvestasi KBLBB di Indonesia, Menko Marves Luhut B. Pandjaitan juga sudah berkomunikasi dengan pabrikan otomotif besar asal Jerman serta Tesla.

"Khusus untuk Tesla, pihak Tesla secara informal sudah menghubungi pak Menko Luhut, tetapi ini masih penjajakan awal dan belum terlalu detail. Kita perlu diskusi lebih lanjut bersama pihak Tesla," kata Ayodhia dikutip dari Biro Komunikasi kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Selasa (6/10/2020).

Lebih lanjut Ayodhia menjelaskan, bila pemerintah sangat berkomitmen kuat mengembangkan KBLBB beserta infrastuktunya pendukungnya. Pengembangannya sendiri akan dilakukan melalui berbagai tahapan.

Bentuk dukungan yang diberikan, menurut Ayodhia, antara lain seperti pemberian insentif khusus kepada pabrikan atau industri yang mengembangkan KBLBB. Selain itu juga mendorong pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Tak hanya itu, guna mempercepat ekosistemnya, Ayodhia menjelaskan bila ke depannya kendaraan dinas kementerian, lembaga, BUMN, dan BUMD juga akan menggunakan KBLBB.

"Sudah ada investor asing yang membangun industri skala besarnya di Indonesia, kita pun setahap demi setahap akan mengganti kendaraan dinas menjadi KBBLB. Beberapa Pemerintah Daerah juga memberikan insentif untuk KBLBB seperti DKI, Bali, Jawa Barat. Seperti Pemprov DKI, yang tidak mengenakan atau membebaskan biaya bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk KBLBB," ucap Ayodhia.

Tekait soal rencana tersebut, menurut Ayodhia diperlukan kesiapan berupa Surat Edaran dan institusi terkait, dan ditargetkan mulai 2021 hingga 2024 nanti sudah bisa terwujud. Sementara untuk KBLBB sepeda motor yang diproduksi dalam negeri sudah masuk ke dalam e-catalogue inovasi.

Sayangnya, ketika Reuters mencoba untuk mengkonfirmasi soal penjajakan yang dimaksud antara pemerintah Indonesia dengan Tesla seperti apa, hingga saat ini belum ada tanggapan juga keterangan resminya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/07/080200515/soal-mobil-listrik-tesla-sudah-komunikasi-dengan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke