Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Mitos dan Fakta Seputar Isi BBM pada Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang punya cara atau kebiasaan yang berbeda-beda ketika mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada mobil. Sebagai contoh, mobil digoyang-goyang, hingga diisi bensin sampai luber.

Menurut sebagian orang, langkah tersebut bisa menghemat konsumsi BBM. Padahal, sangat tidak ada hubungannya, karena mobil itu irit atau boros salah satunya dipengaruhi oleh cara atau gaya mengemudi, hingga faktor eksternal lain.

Bagi yang belum tahu, berikut ini lima hal yang ternyata salah salah kaprah atau hanya sekedar mitos ketika mengisi BBM pada mobil:

1. Mengisi BBM Tak Sampai Penuh

Membiarkan seperempat bagian dari tangki BBM dalam kondisi kosong dipercaya dapat mengurangi penguapan, sehingga dapat menghemat BBM. Selain itu, cara ini pun baik untuk mencegah BBM tumpah karena guncancan saat tangki terisi secara penuh.

“Hal ini hanya mitos, mengingat mobil zaman sekarang sudah dilengkapi dengan vapor recovery system, yang berfungsi untuk menahan penguapan, meskipun tangki BBM terisi penuh,” ujar Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi kepada Kompas.com.

2. Posisi Gigi Netral

Saat mengisi bensin, posisi gigi perseneling harus dalam kondisi netral. Hal ini disebabkan karena dalam posisi netral tidak ada injeksi BBM menuju mesin, dan BBM pun bisa dihemat lebih banyak.

Faktanya, tidak ada hubungan antara isi BBM dengan aturan posisi gigi harus netral. Mobil zaman sekarang sudah dilengkapi dengan sensor yang secara otomatis akan menutup jalannya injeksi bahan bakar saat mesin nganggur.

Posisi gigi netral wajib dilakukan jika alasannya keamanan, mencegah mobil maju atau mundur tanpa disengaja.

3. Mengisi BBM Malam Hari

Banyak yang beranggapan jika mengisi BBM di waktu malam hari atau saat suhu udara rendah, akan mendapat BBM yang lebih kental, sehingga volume BBM yang didapat akan lebih banyak. Mengisi BBM saat panas akan membuat volume BBM yang didapat lebih sedikit karena penguapan.

Hal ini fakta, jika temperatur di lingkungan sekitar turun, maka temperatur di dalamnya juga akan ikut turun dan sebaliknya.

“Satu liter bensin waktu suhu dingin dan satu liter bensin waktu panas, jika ditimbang pasti beratnya tidak sama,” ujar Business Unit Head SPBU Pertamina Cirebon Agung Santoyo kepada Kompas.com.

Agung melanjutkan, sudah pasti akan lebih berat yang suhunya dingin. Namun, untuk perbedaannya tidak terlalu berpengaruh pada perubahan volume bahan bakar.

4. Isi BBM Sampai Tumpah

Mengisi tangki BBM sampai luber dipercaya dapat membuat volume BBM yang masuk jadi lebih banyak, sehingga lebih hemat waktu dan uang. Faktanya, mobil zaman sekarang sudah dilengkapi dengan vapor recovery system yang akan langsung mendeteksi kelebihan kapasitas pada tangki kendaraan.

Justru sebaliknya, mengisi BBM sampai meluber, bahkan tumpah, malah akan membuat BBM banyak terbuang dan Anda justru mengalami kerugian.

5. Menggoyang-goyangkan Mobil

Menggoyang-goyangkan mobil diharapkan setiap celah yang kosong dalam tangki akan terisi oleh BBM, sehingga volume udara dari dalam akan ditekan keluar. Kondisi ini akan membuat Anda mendapatkan volume BBM yang lebih padat.

Hal ini sangat keliru, menurut Kepala SPBU Pertamina Cikini Paimin, kebiasaan menggoyangkan kendaraan saat mengisi bahan bakar tidak dibenarkan sama sekali.

“Kebiasaan menggoyang kendaraan tidak dianjurkan karena ujung nozle (spout nozle) terbuat dari metal sehingga rawan adanya gesekan yang bisa menyebabkan adanya percikan api,” kata Paimin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Paimin melanjutkan, gesekan sekecil apapun bisa memicu listrik statis. Jika terjadi listrik statis maka akan memicu timbulnya percikan api, yang merupakan hal paling dihindari selama berada di SPBU.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/01/174100215/ragam-mitos-dan-fakta-seputar-isi-bbm-pada-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke