JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan kendaraan bermotor yang tidak sesuai rekomendasi produsen atau pabrikan akan menimbulkan beberapa masalah, salah satunya mesin ngelitik alias knocking.
Gejala ini timbul melalui suara yang mirip dengan ketukan dan terdengar jelas ketika mobil melakukan akselerasi. Jika dibiarkan, suara akan semakin keras dan bisa merusak berbagai komponen lain pada mesin.
Tentu, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perbaikan bakal semakin besar. Oleh karenanya, jika Anda mendegar suara tak wajar di mobil segera lakukan pengecekkan lebih lanjut.
Adapun penyebab mesin mobil ngelitik, sebagaimana dikatakan Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.
"Bisa disebabkan karena mobil menggunakan bahan bakar yang oktannya lebih rendah dari seharusnya. Atau, mobil digunakan dalam kecepatan rendah dan jarak yang dekat," ujar Didi kepada Kompas.com belum lama ini.
Selain itu, penyebab lainnya bisa juga karena beban kendaraan yang terlalu berat saat mobil akan mulai berjalan.
“Kondisi tersebut bisa juga sebagai pertanda timbulkan kerak di ruang mesin, karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai itu. Sehingga, menyebabkan ruang mesin menjadi kotor,” katanya.
Didi menambahkan, kondisi ini belum termasuk berbahaya atau parah untuk mesin. Hanya saja, jika mobil yang sudah menunjukkan gejala ngelitik, tetapi tidak segera ditangani bisa mengakibatkan kerusakan komponen mesin.
“Ya lama-kelamaan juga bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya. Tentu, biaya akan semakin mahal. Jadi memang sebaiknya kalau mendengar atau merasa hal tak wajar pada mobil segera dibawa ke bengkel resmi,” kata Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/30/182100315/kenali-penyebab-mesin-mobil-ngelitik