JAKARTA, KOMPAS.com - China dinilai mampu menjadi tumpuan bagi produsen mobil global untuk memperbaiki kinerja penjualan yang menurun secara signifikan sejak awal tahun imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
Proyeksi tersebut sejalan dengan pemulihan cepat pasar otomotif di sana dalam dua bulan terakhir. Bahkan, kini China sudah mulai menggelar pameran otomotif tahunannya, Beijing International Automotive Exhibition 2020, yang digelar pada 26 September 2020.
"Pemulihan di pasar China sangat luar biasa, dan segmen utama kami telah kembali ke level tahun sebelumnya dengan sedikit lebih baik," kata CEO Nissan Motor Co., Makoto Uchida dikutip Reuters, Selasa (29/9/2020).
"Saya perkirakan, rebound ini akan terus berlanjut. Tetapi kita tetap waspada atas tanda-tanda terjadinya masalah," lanjut dia pada video konferensi persnya.
Menurut penelitian S&P Global Ratings, penjualan mobil di China pada Agustus telah naik 11,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan kenaikan kelima secara berturut-turut setelah anjlok selama lockdown.
Sementara pasar Eropa di periode yang sama, masih melemah sampai level 18 persen. Oleh karenanya, penjualan otomotif di China diprediksi akan menjadi yang pertama bangkit secara konstan ke level penjualan 2019.
Bill Russo, pendiri dan CEO perusahaan penasihat Automobility Ltd. di Shanghai, berpendapat bahwa China masih dapat bertumbuh di masa mendatang karena penetrasi kelas menengah terus berkembang.
Belum lagi dampak dari diselenggarakannya pameran otomotif global tersebut menggerakkan produsen mobil untuk bersaing setidaknya 10 hari ke depan.
“Fakta bahwa China bahkan mengadakan pameran otomotif pada tahun 2020 adalah bukti bahwa situasi di sini stabil dan bahwa rebound pasar kemungkinan akan berkelanjutan,” ujar Russo.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/29/173100215/china-diproyeksikan-jadi-tumpuan-otomotif-global-usai-pandemi